Selain mendatangkan keajaiban dalam hidup, membaca shalawat Fatih juga dapat memudahkan urusan, menyelesaikan permasalahan hidup, rezeki yang lancar, dan ridho Allah SWT.
Disebutkan dalam Khulashoh al-wafiyah (h. 69) dan Bughyah al-mustafid (h. 270), “Apabila ada wali al-‘arif billah berumur satu juta tahun yang tidak membaca shalawat fatih, maka orang awam membaca shalawat Fatih 10 kali lebih baik pahalanya dari para wali tersebut.”
Dinukil dari sumber lain, seperti dalam buku “Al-Maushu’ah al-Muyassarah fi al-Adyan wa al-Madzahib al- Mu’ashirah” terbitan Worl Assembly of Muslim Youth, dijelaskan bahwa asal muasal shalawat fatih berasal dari Ahmad at-Tijany. Diceritakan bahwa beliau mengaku pernah bertemu Nabi Muhammad Shallallahu `Alaihi wa Sallam, dan nabi mengajarkannya untuk melakukan sholawat al fatih.
At-tijany berkata:
“Kemudian (Nabi shallallahu alaihi wasallam) memerintah aku untuk kembali kepada shalawat Al-Fatih ini. Maka ketika beliau memerintahkan aku dengan hal tersebut, akupun bertanya kepadanya tentang keutamaannya. Maka beliau mengabariku pertama kalinya bahwa satu kali membacanya menyamai membaca Al Qur’an enam kali. Kemudian beliau mengabarkan kepadaku untuk kedua kalinya bahwa satu kali membacanya menyamai setiap tasbih yang terdapat di alam ini dari setiap dzikir, dari setiap do’a yang kecil maupun besar, dan dari Al Qur’an 6.000 kali, karena ini termasuk zikir.”
Shalawat ini kemudian diamalkan oleh beberapa ulama (khususnya para penganut Nadhlatul Ulama) hingga saat ini. Shalawat Fatih biasanya dibaca setelah salat lima waktu, saat membaca tahlil arwah dan saat berdoa serta kegiatan ibadah lainnya.
Adapun Syaikh Muhammad al-Budairi al-Qudsi menganjurkan membaca shalawat Fatih setelah membaca al-Musabbi’at al-Asyr (sepuluh bacaan yang dibaca tujuh kali), yaitu Ayat Kursi, al-fatihah, al-Ikhlas, al-Falaq, aln-Naas, al-Kafirun, tasbih-tahmid-tahlil-takbir-hauqalah, shalawat Ibrahimiyah, doa.
Fadhilahnya yakni mendapatkan perlindungan dari bahaya di dunia dan di hari dikumpulkan di padang Mahsyar dan menjadi benteng dari segala keburukan serta celaka.
Demikianlah beberapa keutamaan shalawat Fatih, yang sebenarnya masih banyak lagi.
Wallahu A’lam
Artikel asli : sindonews.com