Riset Pew: Indonesia Negara Paling Religius di Dunia, Mengalahkan Negara Timur Tengah

  • Share

Faktor Ekonomi, Pendidikan, dan Usia
Hasil survei Pew Research Center juga menemukan bahwa tingkat kereligiusan seseorang akan semakin berkurang dengan semakin meningkatnya kondisi ekonomi, pendidikan, dan semakin mudanya usia seseorang.

Hal ini diukur oleh survei berdasarkan kemampuan ekonomi atau PDB (Produk Domestik Bruto) masing-masing negara.

Negara dengan nilai PDB rendah, termasuk Indonesia, punya tingkat kereligiusan rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan dengan negara yang punya PDB tinggi.

Di Kenya, negara dengan PDB per kapita terendah dari 33 negara lain, 95% respondennya merasa kepercayaan terhadap Tuhan berpengaruh besar terhadap moral seseorang.

Berbeda dengan Swedia, salah satu negara dengan PDB tertinggi per kapita di dunia, yang hanya 9% responden yang memiliki keyakinan tersebut.

Pola ini juga konsisten dengan hasil riset terdahulu yang menemukan bahwa warga Eropa cenderung lebih tidak religius dibandingkan warga dunia lainnya.

“Orang-orang di negara berkembang dua kali lebih mungkin daripada orang-orang di negara maju untuk mempercayai bahwa doa adalah bagian penting dari kehidupan. 9 dari 10 responden di semua negara berkembang menyatakan bahwa Tuhan punya peran penting di hidup mereka, sementara kurang dari setengah responden di negara maju yang menganggap Tuhan penting dalam kehidupan.”

Ada pula faktor usia yang turut mempengaruhi. Berdasarkan hasil survei, orang-orang yang berusia di atas 50 tahun cenderung lebih percaya Tuhan dibandingkan orang-orang berusia 18-29 tahun.

Di Korea Selatan, contohnya, 64% orang lanjut usia percaya keimanan berkaitan dengan moralitas. Sementara itu, hanya 20% atau seperlima responden muda yang punya kepercayaan sama.

Kesenjangan dalam hal kepercayaan ini juga terlihat di negara-negara lain, termasuk Yunani, Argentina, Amerika Serikat, dan Meksiko.

Begitu pula dengan faktor pendidikan, dengan individu yang memiliki tingkat pendidikan lebih tinggi cenderung untuk tak percaya bahwa keimanan membuat orang jadi bermoral.

Hanya 36% responden di Meksiko yang berpendidikan tinggi mengamini bahwa keimanan membuat seseorang bermoral.

Sebaliknya, 67% warga Meksiko dengan pendidikan yang lebih rendah mempercayainya.

“Pola ini berkaitan erat dengan bagaimana orang dengan pendapatan lebih tinggi juga punya tingkat kereligiusan yang lebih rendah, karena pencapaian pendidikan dan pendapatan punya korelasi yang signifikan.”

Sumber: asumsi.co

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *