“Perjanjian-Mu” maknanya komitmen dengan beramal, sebab Allah telah mengambil perjanjian dengan manusia dengan diberikan kepada mereka ilmu dan akal serta diutus kepada mereka para Rasul, agar mereka beriman dan beribadah kepada-Nya, sehingga konsekuensinya adalah amalan saleh.
“Janji-Mu” maknanya, aku percaya akan balasan pahala yang Engkau janjikan, atas amalan sholeh, sehingga ini konseskuensinya adalah keimanan.
“Mastatho’tu” (sesuai kemampuanku), yakni mentaati-Mu berdasarkan kemampuan yang aku miliki. Sebab Allah Ta’ala tidaklah membebani hamba-Nya, kecuali berdasarkan kemampuan si hamba.
“Audzu bika min syarri ma shona’tu” (Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku), yakni aku berlindung dan berpegang dengan-Mu, akan akibat buruk dari dosaku. Karena sesungguhnya semua dosa merupakan keburukan dan berhak mendapatkan hukuman, kecuali yang dimaafkan oleh Allah Azza wa Jalla.
“Abuu-u laka bini’matika ‘alayya” (Aku mengakui akan nikmat-Mu kepadaku). Hal ini merupakan bentuk pengkhususan akan kesyukuran dan mengenali berbagai nikmat Allah ‘Azza wa Jalla. Kandungannya adalah kewajiban bersyukur atas nikmat dan berlepas diri dari kufur nikmat.
“Wa abuu-u laka bidzanbi” (dan aku mengakui dosaku kepada-Mu), yakni pengakuan akan seluruh dosa dan kesalahan, baik bentuknya melakukan hal yang dilarang ataupun kekurangan dalam mengerjakan kewajiban, hal ini akan membuka jalan menuju kepada taubat, dan meraih ampunan Allah Ta’ala.
“Faghfirli” (ampunilah dosaku), maghfirah mencakup 2 hal yakni ditutupinya dosa, dan perlindungan akan akibat (hukuman) dari dosa tersebut, sehingga maknanya adalah maafkanlah dosaku sehingga tidak dihukum karenanya sekaligus ditutupi.
“Fa innahu Laa Yaghfiru Dzunuba illa Anta” (karena sesungguhnya, tidak ada yang mengampuni dosa melainkan Engkau). Hal ini merupakan bentuk penetapan dan pengakuan, bahwa meskipun seluruh mahluk berkolaborasi untuk mengampuni satu dosa, pasti mereka tidak akan bisa, karena semua perkara kembalinya kepada Allah, dan tidak ada yang mengampuni dosa melainkan Allah semata.
Wallahu A’lam
Artikel asli :