لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَحْسِرَ الْفُرَاتُ عَنْ جَبَلٍ مِنْ ذَهَبٍ، يَقْتَتِلُ النَّاسُ عَلَيْهِ، فَيُقْتَلُ مِنْ كُلِّ مِائَةٍ، تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ، وَيَقُولُ كُلُّ رَجُلٍ مِنْهُمْ: لَعَلِّي أَكُونُ أَنَا الَّذِي أَنْجُو
Artinya: “Kiamat tidak akan terjadi sampai al-furat mengering sehingga muncullah gunung emas. Manusia pun saling bunuh untuk memperebutkannya. Dari setiap seratus orang (yang memperebutkannya), terbunuhlah sembilan puluh sembilan orang. Setiap orang dari mereka mengatakan, ‘Mudah-mudahan aku-lah orang yang selamat,” (HR Muslim).
8. Datangnya 10 peristiwa besar, dimulainya Kiamat
عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ أَسِيدٍ الْغِفَارِيِّ قَالَ اطَّلَعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْنَا وَنَحْنُ نَتَذَاكَرُ فَقَالَ مَا تَذَاكَرُونَ قَالُوا نَذْكُرُ السَّاعَةَ قَالَ إِنَّهَا لَنْ تَقُومَ حَتَّى تَرَوْنَ قَبْلَهَا عَشْرَ آيَاتٍ فَذَكَرَ الدُّخَانَ وَالدَّجَّالَ وَالدَّابَّةَ وَطُلُوعَ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا وَنُزُولَ عِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَيَأَجُوجَ وَمَأْجُوجَ وَثَلَاثَةَ خُسُوفٍ خَسْفٌ بِالْمَشْرِقِ وَخَسْفٌ بِالْمَغْرِبِ وَخَسْفٌ بِجَزِيرَةِ الْعَرَبِ وَآخِرُ ذَلِكَ نَارٌ تَخْرُجُ مِنْ الْيَمَنِ تَطْرُدُ النَّاسَ إِلَى مَحْشَرِهِمْ
Artinya: “Dari Hudzaifah bin Asid Al Ghifari berkata, Rasulullah SAW menghampiri kami saat kami tengah membicarakan sesuatu. Ia bertanya, ‘Apa yang kalian bicarakan?’ Kami menjawab, ‘Kami membicarakan kiamat.’ Ia bersabda, ‘Kiamat tidaklah terjadi sehingga kalian melihat sepuluh tanda-tanda sebelumnya.’ Rasulullah menyebut kabut, Dajjal, binatang (ad-dābbah),”
Baca Juga: 4 Nabi yang Dipercaya Masih Hidup Sampai saat Ini
9. Munculnya Dukhan atau kabut tebal.
“Sesungguhnya kiamat itu adalah peristiwa yang Haq, dan wajib kita imani, wajib kita yakini, bahwa memang kehidupan di dunia ini berakhir dengan kiamat. Sebagai bagian dari keimanan, kiamat adalah peristiwa yang pasti dan penuh pelajaran yang berharga, sebuah alarm dan pengingat diri bahwa kita hidup di dunia sementara, sebab duniapun juga fana’ ( akan rusak) dan musnah pada akhirnya,” tuturnya.
Allah berfirman:
يَسْأَلُكَ النَّاسُ عَنِ السَّاعَةِ ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللَّهِ ۚ وَمَا يُدْرِيكَ لَعَلَّ السَّاعَةَ تَكُونُ قَرِيبًا
Artinya: “Manusia bertanya kepadamu tentang hari berbangkit. Katakanlah, ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang hari berbangkit itu hanya di sisi Allah.’ Dan tahukah kamu (hai Muhammad), boleh jadi hari berbangkit itu sudah dekat waktunya.”(QS Al-Ahzaab: 63)
“Kiamat adalah perkara ghaib yang menjadi preogratif Allah SWT dalam menentukan kapan dunia akan berakhir, tidak berlaku prediksi, ramalan, apalagi ilmu cocok-cocokan, semuanya bergantung dalam kekuasaan dan keagungan pemilik semesta raya, Allah Al-akbar,” katanya.
قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللَّهِ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
Artinya: “Katakanlah, ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang hari Kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS.Al-A’raaf: 187)
Sebagai seorang hamba Allah, harus nya lebih baik dan utama kita mempersiapkan amal ibadah kita, memperbaiki diri, menyiapkan segala bentuk ibadah ketaatan kepada Allah SWT, dari pada sibuk mengurusi perkara kiamat, membahas hingga melupakan kewajiban terpenting Sebagai seorang muslim.
Kiamat adalah perkara yang wajib diimani, wajib dipercayai, wajib untuk dijadikan bagian dari keimanan dalam Qodho’ dan Qodhar Allah SWT akan kehidupan dunia dan isinya.
Namun lebih bijak dan lebih utama, harusnya Fokus seorang muslim adalah mempersiapkan diri, apakah sudah cukup bekal kita kembali ke Allah SWT, apakah sudah pantas jiwa kita mendapatkan Ridho Nya. Kiamat pasti akan datang, sebab itu adalah janji Allah, dan janji Allah pasti tepat.
Lebih lanjut. tanda-tanda kiamat adalah sebuah ruang instrospeksi diri dari hamba Allah, yakni untuk berhati-hati, kontrol diri, serta menandaskan suatu peringatan besar bahwa jangan terlena di dunia, jangan terlalu terbuai dengan kefanaan dunia.
“Apalagi terlena hingga lupa tujuan utama kita tercipta sebagai seorang hamba Allah, yakni mencapai ridho Allah SWT,” terangnya.
Ustadz Ainul Yaqin menambahkan, tidak ada yang bisa memprediksi ataupun meramalkan kapan kiamat akan dating. Namun dari hadits-hadits Nabi Muhammad SAW, umat manusia diajak waspada sekaligus menjadikan peringatan diri agar lebih dekat dengan Allah SWT. “Kiamat pasti datang, tandanya mungkin sudah ada dan terlihat, namun perkara kapan, sekali lagi ini adalah hak tertinggi Allah SWT dalam memutuskan kapan kiamat diputuskan,” ujarnya.
Allah SWT berfirman:
يَسْأَلُونَكَ عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّي ۖ لَا يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَا إِلَّا هُوَ ۚ ثَقُلَتْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ لَا تَأْتِيكُمْ إِلَّا بَغْتَةً ۗ يَسْأَلُونَكَ كَأَنَّكَ حَفِيٌّ عَنْهَا ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللَّهِ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
Artinya: “Mereka bertanya kepadamu tentang Kiamat, ‘Kapankah terjadinya?’ Katakanlah, ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang Kiamat itu adalah pada sisi Rabb-ku; tidak seorang pun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba.’ Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah, ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang hari Kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui,” (QS.Al-A’raaf: 187).
Sumber : okezone.com