MALAM lailatul qadar merupakan malam penuh rahmat dan ampunan. Oleh karena itu, setiap muslim yang beriman tentu ingin mendapatkan lailatul qadar. Namun tidak satupun orang yang tahu kapan datangnya lailatul qadar. Meski waktunya adalah 10 hari terakhir di bulan Ramadhan tapi hanya Allah Subhanahu wa Ta’ala yang mengetahuinya.
Lantas, bagaimana tanda-tanda orang yang mendapatkan lailatul qadar?
Menjawab hal ini, Sekretaris Lembaga Dakwah Khusus PP Muhammadiyah, Ustadz Faozan Amar menjelaskan, orang yang mendapatkan lailatul qadar salah satunya dapat dilihat dari perilakunya menjadi lebih baik dari sebelumnya.
“Tanda orang yang mendapatkan lailatul qadar adalah adanya perubahan pada hati, pikiran, sikap dan perilaku dalam kehidupan diri, keluarga dan masyarakat ke arah yang lebih baik dari sebelumnya,” katanya saat dihubungi Okezone, Selasa (12/5/2020).
Selain itu terdapat tanda-tanda lainnya ketika orang mendapatkan kemuliaan lailatul qadr, dua di antaranya:
1. Ketika orang mendapatkan lailatul qadar ia akan lebih mendekatkan diri kepada Allah, dan tidak pernah melewatkan ibadahnya baik yang wajib maupun sunah. Orang ini selalu ikhlas dalam melakukan segala sesuatu, sehingga Allah pun memberikan hadiah kepadanya berupa kemuliaan lailatul qadr.
2. Orang yang mendapatkan keistimewaan lailatul qadar pasti selalu takut akan dosa. Ia lebih berhati-hati dalam berperilaku dan berucap, agar tidak menimbulkan hal-hal yang akan merugikan. Sebab ia tahu bahwa Allah sangat tidak menyukai seseorang yang melakukan dosa, apalagi disengaja.
Lebih lanjut, banyak dari umat Islam yang berlomba-lomba dalam meraih kemuliaan dan keistimewaan lailatul qadar. “Orang itu akan berusaha hidupnya ke arah yang lebib baik lagi,” ucapnya.
Lailatul Qadar merupakan malam paling utama dari seribu bulan karena keberkahannya. Allah Ta’ala berfirman:
إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
Artinya: “Sesungguhnya Kami menurunkan Alquran pada malam Lailatul Qadr, tahukah engkau apakah malam lailatul qadar itu ? Malam lailatul qadar itu lebih baik dari seribu bulan, pada malam itu turunlah melaikat-malaikat dan Jibril dengan izin Allah Tuhan mereka (untuk membawa) segala usrusan, selamatlah malam itu hingga terbit fajar” (Al-Qadr/97 : 1-5).
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ ۚ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ أَمْرًا مِنْ عِنْدِنَا ۚ إِنَّا كُنَّا مُرْسِلِينَ رَحْمَةً مِنْ رَبِّكَ ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Artinya: “Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah, (yaitu) urusan yang besar dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami adalah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui” (Ad-Dukhan/44 : 3-6)
Sumber : okezone.com