Dalam syariat Islam ada tempat di antara surga dan neraka yang dinamai Al-A’raf. Al-A’raf yaitu batas atau dinding tinggi di mana orang-orang yang berada di atas Al-A’raf (ahli Al-A’raf) dapat melihat ke ahli surga dan ahli neraka.
وَبَيْنَهُمَا حِجَابٌ ۚ وَعَلَى الْأَعْرَافِ رِجَالٌ يَعْرِفُونَ كُلًّا بِسِيمَاهُمْ ۚ وَنَادَوْا أَصْحَابَ الْجَنَّةِ أَنْ سَلَامٌ عَلَيْكُمْ ۚ لَمْ يَدْخُلُوهَا وَهُمْ يَطْمَعُونَ
“Dan di antara keduanya (penghuni surga dan neraka) ada tabir dan di atas A‘raf (tempat yang tertinggi) ada orang-orang yang saling mengenal, masing-masing dengan tanda-tandanya. Mereka menyeru penghuni surga, “Salamun ‘alaikum” (salam sejahtera bagimu). Mereka belum dapat masuk, tetapi mereka ingin segera (masuk).” (QS Al-A’raf: 46).
Mereka adalah orang-orang yang perbuatan baiknya sama dengan perbuatan buruknya. Dikatakan mereka adalah kaum yang keluar berjihad di jalan Allah SWT tanpa izin dari keluarganya. Mereka terbunuh, maka terbunuhnya mereka dalam jalan Allah menjadi sebab mereka terbebas dari neraka. Dan maksiat mereka kepada keluarga mereka jadi sebab mereka tidak masuk surga.