Zulkarnain, Raja Shalih Sang Penakluk yang Mengurung Ya’juj dan Ma’juj

  • Share

TAK banyak nama pemimpin alim dan bijak yang disebutkan dalam Alquran. Ya, dialah Zulqarnain. Seorang pemimpin shalih yang namanya diaabadikan dalam Alquran Surah Al Kahfi ayat 83. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wata’ala sebagai berikut:

وَيَسْـئَـلُوْنَكَ عَنْ ذِى الْقَرْنَيْنِۗ قُلْ سَاَتْلُوْا عَلَيْكُمْ مِّنْهُ ذِكْرًاۗ اِنَّا مَكَّنَّا لَهٗ فِى الْاَرْضِ وَاٰتَيْنٰهُ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ سَبَبًاۙ

Artinya: “Mereka akan bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Dzulqarnain. Katakanlah:”Aku akan bacakan kepadamu cerita tentangnya. Sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepadanya di (muka) bumi, dan Kami telah memberikan kepadanya jalan (untuk mencapai) segala sesuatu,” (QS. Al-KahfI: 83-84).

Mengutip laman iNews.id, Ibnu Katsir menerangkan, asbabun nuzul ayat tersebut yakni orang-orang kafir Makkah mengirim utusan kepada kaum Ahli Kitab (di Madinah) untuk meminta dari mereka soal-soal untuk menguji Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam.

Mereka para ahli kitab berujar kepada kaum kafir Makkah: “Tanyakanlah kepadanya tentang seorang lelaki yang menjelajah minangkori di seluruh permukaan bumi, juga tentang para pemuda penghuni gua, apakah yang mereka lakukan, serta tanyakanlah pula tentang ruh,”. Dari situ kemudian turunlah Surah Al-Kahfi.

Dikisahkan bahwa kaum Yahudi datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam lalu menanyakan kepadanya tentang kisah Zulkarnain, Rasulullah mengisahkannya. Di antaranya disebut bahwa Zulkarnain merupakan seorang pemuda Romawi, dan dialah yang membangun Kota Al-Iskandariyah.

Disebutkan pula bahwa malaikat membawanya ke langit dan mempertemukannya dengan sejumlah kaum, yang wajahnya menyerupai anjing. Di dalam riwayat ini terkandung kemungkaran, ceritanya cukup panjang, tetapi predikat marfu-nya tidak sah. Sebagian besar dari riwayat mengenainya bersumberkan dari berita-berita Bani Israil.

Padahal sesungguhnya yang berasal dari Romawi ialah Alexander II -putra Philips Al-Maqdoni- yang membuat penanggalan bagi bangsa Romawi. Adapun yang dimaksud dengan Zulkarnain telah disebutkan oleh Al-Azraqi dan lain-lainnya, bahwa ia tawaf bersama Nabiyullah Ibrahim saat beliau pertama kali mendirikan Ka’bah.

Zulkarnain beriman kepada Nabi Ibrahim dan menjadi pengikutnya. Patihnya adalah Al-Khidir ‘alaihissalam. Adapun Iskandar anak Philips Al-Maqdoni Al-Yunani, patihnya adalah Aristoteles, seorang ahli filsafat yang terkenal.

Dialah yang mula-mula mencanangkan penanggalan Romawi, dia memerintah Romawi pada tahun kurang lebih tiga abad sebelum Al-Masih dilahirkan. Sedangkan Iskandar Zulkarnain yang disebutkan di dalam Alquran, maka ia hidup di masa Nabi Ibrahim alaihissalam.

Al-Azraqi menyebutkan bahwa Zulkarnain tawaf di Baitullah bersama Nabi Ibrahim. Sedangkan Wahb ibnu Munabbih mengungkap bahwa Zulkarnain adalah seorang raja. Makna dari kata Zulkarnain sendiri ialah ‘orang yang bertanduk dua’. Julukan ini dikarenakankedua sisi batok kepala Zulkarnain berupa tembaga yang membentuk seperti sepasang tanduk.

Kekuasaan Zulkarnain pun sangat luas, hingga mampu menyatukan dunia barat dan timur. Berbagai penjuru dunia sudah dijelajahinya. Hebatnya, di setiap perjalanannya, Zulkarnain diberi hak oleh Allah Subhanahu wata’ala untuk bisa menghukum kaum yang ingkar atau melanggar perintah-Nya. Termasuk saat membangun tembok pemisah berbahan besi dan tembaga untuk berlindung dari kejahatan kaum Ya’juj dan Ma’juj. Dua suku yang akan muncul di akhir zaman sebagai makhluk perusak di atas muka bumi.

Sumber : okezone.com

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *