5 Cara Mengobati Rindu Kepada Orangtua yang Sudah Meninggal

  • Share

Saat orangtua telah meninggal, apa saja yang bisa kita lakukan untuk mengobati rindu yang kita rasakan kepada mereka.

Berikut ini adalah lima cara mengobati rindu pada orangtua yang sudah meninggal:

1. Mengirimkan Doa
Bacakan doa sesering mungkin: “Allahummaghfirli Waliwalidayya Warhamhuma Kamaa Rabbayaanii Shoghiira.” (Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan kedua orangtuaku (ibu bapakku), sayangilah mereka seperti mereka menyayangiku di waktu kecil.”

Seorang mayat dalam kuburnya seperti orang tenggelam yang sedang meminta pertolongan. Dia menanti-nanti doa ayah, ibu, anak, dan kawan yang tepercaya. Apabila doa itu sampai kepadanya, itu lebih ia sukai daripada dunia berikut segala isinya. Dan sesungguhnya Allah menyampaikan doa penghuni dunia untuk ahli kubur sebesar gunung. Adapun hadiah orang-orang yang hidup kepada orang-orang mati ialah memohon istighfar kepada Allah untuk mereka dan bersedekah atas nama mereka.” (HR Ad-Dailami).

2. Bersedekah
Bersedekah bisa dengan harta, ilmu atau memberi makan/minum kepada orang yang membutuhkan dan meniatkan pahalanya untuk kedua orangtua.

Dari ‘Aisyah Radhiyallahu anhuma: Bahwasanya ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , “Sesungguhnya ibuku meninggal dunia secara tiba-tiba (dan tidak memberikan wasiat), dan aku mengira jika ia bisa berbicara maka ia akan bersedekah, maka apakah ia memperoleh pahala jika aku bersedekah atas namanya (dan aku pun mendapatkan pahala)? Beliau menjawab, “Ya, (maka bersedekahlah untuknya).” [HR. Bukhari]

3. Membaca al-Qur’an
Mazhab Syafi’i:Yang paling afdhol membaca satu khatam Al Qur’an. Tapi kalau tidak sanggup satu khatam Quran, bacakan hatinya Quran: Surat Yasin. Kalau tidak sanggup hatinya Quran, yang paling sedikit, bacakan Ummul Quran yaitu Al Fatihah.

Dari Ma’qil bin Yasar ra. berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Bacakanlah surat Yaasiin atas orang yang meninggal di antara kalian.” (HR Abu Daud, An-Nasaa’i dan dishahihkan oleh Ibnu Hibban)

“Jantungnya Al-Quran adalah surat Yaasiin. Tidak seorang yang mencintai Allah dan negeri akhirat membacanya kecuali dosa-dosanya diampuni. Bacakanlah (Yaasiin) atas orang-orang mati di antara kalian.” (ibnu Majah, Ibnu Hibban dan Al-Hakim)

4. Ziarah ke Makamnya
Ziarah ke makam dengan maksud untuk mengingat akhirat, agar lembut hati kita dan tidak cinta dunia.

Dulu aku pernah melarang kalian untuk berziarah-kubur. Namun sekarang ketahuilah, hendaknya kalian berziarah kubur. Karena ia dapat melembutkan hati, membuat air mata berlinang, dan mengingatkan kalian akan akhirat namun jangan kalian mengatakan perkataan yang tidak layak (qaulul hujr), ketika berziarah” (HR. al-Haakim)

5. Menyambung Silaturahim
Tetap silaturahim dengan orang-orang yang dulunya disilaturahimkan oleh almarhum, seperti keluarganya, teman-temannya atau rekan-rekannya.

“Sesungguhnya kebajikan yg utama ialah apabila seseorang melanjutkan hubungan (silaturrahim) dengan keluarga sahabat baik ayahnya.” [HR. Muslim No.4630].

“Bentuk kebaktian kepada orang tua yang paling tinggi, menyambung hubungan dengan orang yang dicintai bapaknya, setelah ayahnya meninggal.” (HR. Muslim no. 2552)

Di antara bakti seseorang yang paling baik kepada orang tuanya adalah menyambung tali keluarga karib orang tuanya setelah orang tuanya meninggal dunia.’ Sesungguhnya bapak orang Arab badui itu dahulu adaIah teman Umar bin Khaththab. [HR. Muslim No.4631].

Sumber: syahida.com

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *