Bulan Ramadan tinggal menghitung hari lagi. Namun momen tersebut nampaknya akan banyak berubah dari tahun-tahun sebelumnya sebagai imbas dari wabah COVID-19 yang terjadi saat ini.
Alhasil, banyak dari kegiatan yang seharusnya menjadikan bulan Ramadan semakin ramai terpaksa ditunda untuk sementara waktu.
Jelas peristiwa ini merupakan bulan-bulan yang berat bagi Indonesia. Selain mempersiapkan diri untuk menyambut bulan suci Ramadan, masyarakat juga harus mewaspadai penularan virus corona di tengah-tengah mereka.
Secara otomatis, akan ada banyak hal yang bakal hilang saat Ramadan nanti. Apa saja? Simak ulasannya berikut ini
Kegiatan ibadah tak bisa dilakukan di masjid
Kegiatan ibadah seperti tilawah atau tadarus Al-Quran, salat tarawih, dan i’tikaf di 10 (sepuluh) malam terakhir bulan Ramadan yang biasa dilaksanakan di masjid, bakal ditunda untuk sementara waktu.
Sebagai gantinya, kegiatan tersebut bisa dilakukan di rumah masing-masing dengan tetap memperhatikan ketentuan fikih ibadah dan aturan lainnya.
Tak ada keramaian pasar dari para penjual takjil
Karena pemerintah menerapkan imbauan untuk menjaga jarak antar individu (physical distancing), keramaian para penjual takjil bakal menurun secara drastis.
Pasar-pasar dan pinggiran jalan pun akan lengang meski tak sepenuhnya sepi dari para pedagang yang memang nekat ingin berjualan takjil. Hanya saja, suasananya bakal berbeda seperti tahun-tahun sebelumnya.
Acara seru seperti sahur on the road dan ceramah ditunda untuk sementara
Kegiatan seperti sahur on the road , ifthar jama’i (buka puasa bersama) alias bukber juga bakal ditunda di bulan ramadan tahun 2020 ini.
Selain karena adanya wabah COVID-19, hal tersebut berpotensi membuat kerumunan massa yang untuk sementara waktu ini dilarang oleh pemerintah, karena bisa menjadi jalan penyebaran virus.
Salat Idul Fitri terancam bakal ditiadakan dengan menunggu keputusan MUI pusat
Salat Idul Fitri juga menjadi salah satu kegiatan di bulan ramadan yang terancam tak bisa dilaksanakan di tahun 2020 ini.
Sama seperti salat tarawih yang dilaksanakan secara berjamaah, adanya kerumunan masyarakat jika ibadah tersebut dilakukan juga dikhawatirkan bisa menjadi jalan bagi penyebaran virus COVID-19.
Tradisi saling bermaaf-maafan bakal diganti lewat telepon dan video call
Acara bermaaf-maafan yang lazimnya dilakukan dengan mengunjungi tetangga bakal tidak dilakukan untuk sementara waktu.
Selain berisiko karena adanya sentuhan secara fisik lewat tangan, kegiatan tersebut juga dikhawatirkan bisa membuat kerumunan orang karena bergantian ingin bersalaman. Sebagai gantinya, tradisi tersebut mungkin akan diganti lewat video call dan telepon.
Meski banyak kegiatan yang ditunda untuk sementara waktu, beberapa ibadah di bulan ramadan tahun 2020 ini masih bisa dilakukan di rumah.
Baik secara individu maupun bersama keluarga inti. Ya, semoga saja wabah COVID-19 ini bisa berlalu saat tiba waktunya bulan suci Ramadan ini ya Sahabat Boombastis.
Sumber: boombastis.com