Dai yang juga Direktur Quantum Akhyar Institute Ustadz Adi Hidayat menyampaikan nasihat indah terkait bulan Ramadan secara online dari kediamannya di Perumahan Pondok Timur Mas, Villa Jaka Setia Bekasi, kemarin.
Sebelum menjelaskan ilmu fiqih Ramadhan, Ustaz Adi Hidayat menyampaikan pesan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam agar umat Islam meningkatkan iman dan takwa kepada Allah Ta’ala yang sering didengar dalam khutbah Jumat:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan Islam.” (QS Ali-‘Imran: ayat 102)
Selalu ada jaminan di dalam Al-Qur’an orang-orang yang berusaha meningkatkan takwanya, maka Allah akan mendekatkan kepadanya kebahagiaan hidup. Orang yang bertakwa juga dimudahkan dalam menyelesaikan persoalan hidupnya.
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا
“Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya dia akan mengadakan baginya jalan keluar.” (QS. At-Thalaq: ayat 2)
“Bahkan akan dibukakan pintu rezeki dari Arah yang tidak diduga. Jadi kalau saya boleh rumuskan amalan-amalan yang mendekatkan kepada kebahagiaan, yaitu iman samadengan amal, saleh samadengan takwa,” kata dai kelahiran Pandeglang Banten ini.
Dalam ilmu Fiqih Ramadan, Allah menurunkan Surat Al-Baqarah ayat 183 sebagai dalil utamanya:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: ayat 183)
Kaum muslimin wajib mempelajari ilmu fiqih Ramadhan karena saking pentingnya bulan Ramadhan. Standarnya adalah ilmu dulu baru amal. Adab dulu baru ilmu.
Dalam ibadah ketahui dulu ilmunya. Salat itu belajar dulu ilmunya, baru kemudian salat. “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (Al-Qur’an) dan dirikanlah salat.
Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (salat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-‘Ankabut: ayat 45)
“Jadi kita pelajari fiqih Ramadan agar saat berpuasa Ramadan bisa menjalankan dengan ilmunya. Ulama dulu kalau mau puasa, majelis taklim libur karena mau fokus ibadah. Maka bagaimana dengan kita yang belum sampai ke derajat itu?” kata Dai yang pernah menimba ilmu di Tripoli Libya itu seperti dilansir dari sindonews.com.