Banyak sekali dari orang arab, pejuang-pejuang kita banyak dari Arab dan banyak dari tokoh-tokoh dan mereka datang ke Indonesia dengan akhlak.
Beliau ini sudah menjadi warga negara Indonesia dan keturunan beliau sudah menjadi warga negara.
Nabi Arab, mungkin ada seseorang yang iri dengan kearaban, sehingga mengucapkan demikain.
Kedatangan mereka, orang Arab yang akhirnya keturunan menjadi juru dakwah di negeri ini adalah mereka yang datang penuh dengan kelembutan tidak dengan peperangan.
Sampai kita melihat kisah-kisah Sunan, kalau ada orang Arab perilakunya tidak baik, sama dengan orang lain, jangan pukul rata.
Kita diwajibkan menghargai sesama, mengasihi. Jadi kalau ada orang seperti itu, maka harus diajak diskusi secara baik-baik.
Demikian penjelasan Buya Yahya pada video di bawah ini.
Maka seperti penjelasan Buya, anggapan bahwa Arab penjajah negeri tidak tepat, karena banyak pahlawan berasal dari Arab atau ada ikatan darah dengan Arab.
Boleh jadi, ketika seseorang mengutarakan demikian, dalam hatinya ada kebencian, sehingga mengungkapkan perkara yang tidak memiliki dasar jelas.
Karena adanya kebencian, seseorang akan mencari kesalahan orang lain, sehingga meskipun satu individu melakukan kebaikan, akan tetap dipandang negatif.
Artikel asli : tribunnews.com