Kisah Lelaki Ahli Maksiat Diangkat Menjadi Waliyullah

  • Share

Jangan pernah menganggap remeh orang lain apalagi mencelanya karena perangainya yang buruk. Bisa jadi orang yang dianggap hina di mata manusia adalah orang yang mulia di sisi Allah.

Berapa banyak orang terlihat hina dan dianggap gila, tetapi justru mereka mendapat tempat terpuji di sisi Allah. Bahkan ada yang diangkat menjadi waliyullah berkat kasih sayang Allah.

Seperti kisah laki-laki ahli maksiat ini. Tidak ada yang menyangka beliau diangkat menjadi Wali Allah (golongan Aulia). Apa sebab? Berikut kisahnya.

مرة جاء واحد وقصد احد الرجال، وقام تجاهه ونظر اليه ووجده يصلي، فنظر نظرة من رأسه الى قدمه وخرج، فسأله بعضهم؛ هل كلمك او جلست معه؟، قال له؛ لا، تكفيني النظرة، انا ذات عاصية كلها وهذه – يشير الى المقصود – ذات طائعة كلها، فبلغ قوله هذا ذلك الشيخ المقصود بالزيارة، فقال؛ أ هكذا قال؟، قيل له؛ نعم، فقال؛ اذا لا يصلح لحالي الا هو، فاضطجع ومات بعد ايام، وتولى ذلك الرجل حاله

Suatu ketika ada salah satu seorang lelaki mendatangi salah satu seorang wali Allah, sesampainya ia di tempat wali Allah, lelaki ini berdiri di dekatnya dan memandangnya, saat itu wali Allah sedang sholat.

Si lelaki ini memandang wali Allah tadi dari ujung kepala sampai ujung kakinya, setelah itu kemudian ia keluar.

Di luar, lelaki ini di tanya: “Apakah kamu diajak berbincang-bincang olehnya (oleh wali Allah itu ) atau duduk duduk bersamanya?”

Si lelaki menjawab: “Aku tidak berbincang bincang dan duduk-duduk dengannya, tapi aku hanya memandangnya saja itu sudah cukup. Aku ini seorang yang ahli maksiat, sedangkan si wali Allah ini seorang yang ta’at kepada Allah”.

Setelah itu sampailah ucapan lelaki ini kepada wali Allah tersebut. Ketika si wali Allah diberi tahu oleh masyarakat tentang tujuan seorang lelaki tadi, maka beliau berkata:

“Benarkah ia (si lelaki tadi) mengatakan seperti itu?”

Maka dijawab: “Iya benar.”

Kemudian si wali Allah ini mengatakan: “Kalau begitu, maka tidak ada yang pantas untuk mendapatkan kedudukanku kecuali dia (si lelaki tadi)”.

Setelah beberapa hari kemudian si wali Allah ini meninggal dunia, dan si lelaki tadi diberi kedudukan dan kewalian wali Allah.

Al-Imam Assyeikh Ali Bin Abubakar Assakran mengatakan:

الله اقرب الى المنكسر من ذوي العصيان منه الى المتكبر المدعي الفضل والاحسان

“Allah itu lebih dekat dengan ahli maksiat yang hatinya pecah (karena menyesali perbuatannya) daripada orang sombong yang mengaku dirinya mempunyai keutamaan dan kebaikan.”

Sumber:
Kitab Nafahatun Nasimil Hajiri Min Kalam Syeikhil Islam Abdullah Bin Umar As-Syathiri

Artikel asli : sindonews.com

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *