Kumpulan Ayat Ruqyah Sesuai Syariat Agama Islam, Lengkap Disertai Artinya

  • Share
Kumpulan Ayat Ruqyah

Kumpulan ayat ruqyah merupakan bacaan yang dilafalkan tatkala melakukan proses penyembuhan melalui Alquran. Ruqyah sendiri adalah salah satu bentuk usaha dan doa kepada Allah SWT atas permohonan untuk berlindung.

Secara umum, proses ruqyah tersebut dilakukan oleh seorang ahli ruqyah yang mengetahui secara pasti mengenai setiap langkah-langkahnya. Sementara itu, seseorang yang diruqyah sendiri biasanya tengah mengalami gangguan seperti penyakit dan lain sebagainya.

Salah satu bacaan yang diucapkan pada saat itu adalah kumpulan ayat ruqyah. Artinya, terdapat beberapa ayat di dalam Alquran yang dapat dilafalkan untuk memohon petunjuk dan kesembuhan kepada Allah SWT.

Kumpulan ayat ruqyah tersebut dapat dilafalkan secara lantang ataupun cukup diucapkan dengan lirih. Melansir dari berbagai sumber, simak ulasan mengenai kumpulan ayat ruqyah berikut ini.

Tata Cara Ruqyah

Sebelum mengetahui kumpulan ayat ruqyah hingga bacaannya, penting bagi kita untuk memahami berbagai tata cara ruqyah itu sendiri.

Adapun tata caranya yakni sebagai berikut,

  1. Jika pasien lawan jenis, maka harus didampingi oleh mahramnya.
  2. Menggunakan pakaian bersih, tertutup, dan suci dari hadas besar serta kecil.
  3. Berwudhu terlebih dahulu.
  4. Merendahkan hati dan berpasrah diri kepada Allah SWT.
  5. Pasien harus bersih dari berbagai aksesoris yang menempel di tubuhnya seperti cincin, gelang, dan barang-barang lainnya.
  6. Pasien berbaring terlentang.
  7. Ahli ruqyah memegang ubun-ubun, lengan, atau kaki pasien.
  8. Jika lawan jenis, ahli ruqyah dapat menggunakan batang besi sebagai perantara.
  9. Ahli ruqyah membaca shalawat dan hamdalah.
  10. Jika terjadi reaksi pada pembacaan suatu ayat, maka ulangi terus ayat tersebut, hingga reaksi berhenti.
  11. Melakukan pemukulan kecil pada bagian yang menyakitkan, namun tidak mematikan.
  12. Ahli ruqyah menutup proses dengan hamdalah dan shalawat.
  13. Ahli ruqyah membaca ayat-ayat utama dengan fokus ke dalam air, lalu tiupkan.
  14. Bagi air menjadi dua.
  15. Air diminumkan kepada pasien.
  16. Sisanya lalu dipercikan ke ke wajah dan kepala pasien.

Kumpulan Ayat Ruqyah

Pertama, kumpulan ayat ruqyah yakni terdiri dari bacaan ta’awudz. Beberapa bacaan taawudz yang dapat dibaca yakni sebagai berikut,

Audzu billahi minasy syaithonir rojiim.

Artinya :

“Aku berlindung kepada Allah Subhanawata’ala dari setan yang terkutuk.”

atau

Audzubillahis sami il alim minasysyaithonirrojim.

Artinya :

“Aku berlindung pada Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari godaan Syethan yang terkutuk.”

selanjutnya yakni membaca lafal berikut ini,

Allahumma inni audzubika minasysyaitha nirrajimi min hamzihi wanafkhihi wanafatsih.

Artinya:

“Wahai Tuhanku! Sesungguhnya aku berlindung dengan Engkau dari syetan yang terkutuk dari gurisan-gurisannya, dari tiupan-tiupannya dan dari hembusan-hembusannya.”

Kumpulan Ayat Ruqyah dalam Alquran

1. QS. Al-Fatihah ayat 1-7 (utama)

Bismillahir-rahmanir-rahim. alhamdu lillahi rabbil-‘alamin. ar-rahmanir-rahim. maliki yaumid-din. iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in. ihdinas-syiratal-mustaqim. Shiratallazina an’amta ‘alaihim gairil-maghdzubi ‘alaihim wa lad-dallin.

Artinya:

“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.”

2. QS. Al-Baqarah ayat 1-5 (utama)

Alif lam mim. zalikal-kitabu la raiba fih, hudal lil-muttaqin. allazina yu`min?na bil-gaibi wa yuqimunas-salata wa mimma razaqnahum yunfiqun. wallazina yu`minuna bima unzila ilaika wa ma unzila ming qablik, wa bil-akhirati hum yuqinun. ula`ika ‘ala hudam mir rabbihim wa ula`ika humul-muflihun.

Artinya:

“Alif Lam Mim. Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, melaksanakan salat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, dan mereka yang beriman kepada (Al-Qur’an) yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dan (kitab-kitab) yang telah diturunkan sebelum engkau, dan mereka yakin akan adanya akhirat. Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.”

3. QS. Al-Baqarah ayat 102, untuk pasien terkena sihir

Wattaba’u ma tatlusy-syayaiinu ‘ala mulki sulaiman, wa ma kafara sulaimanu wa lakinnasy-syayatina kafaru yu’allimunan-nasas-sihra wa ma unzila ‘alal-malakaini bibabila haruta wa marut, wa ma yu’allimani min ahadin hatta yaqula innama nahnu fitnatun fa la takfur, fa yata’allamuna min-huma ma yufarriquna bihi bainal-mar’i wa zaujih, wa ma hum bidarrina bihi min ahadin illa bi`iznillah, wa yata’allamuna ma yadurruhum wa la yanfa’uhum, wa laqad ‘alimu lamanisytarahu ma lahu fil-akhirati min khalaq, wa labi`sa ma syarau bihi anfusahum, lau kanu ya’lamun.

Artinya:

“Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman. Sulaiman itu tidak kafir tetapi setan-setan itulah yang kafir, mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua malaikat di negeri Babilonia yaitu Harut dan Marut. Padahal keduanya tidak mengajarkan sesuatu kepada seseorang sebelum mengatakan, “Sesungguhnya kami hanyalah cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kafir.” Maka mereka mempelajari dari keduanya (malaikat itu) apa yang (dapat) memisahkan antara seorang (suami) dengan istrinya. Mereka tidak akan dapat mencelakakan seseorang dengan sihirnya kecuali dengan izin Allah. Mereka mempelajari sesuatu yang mencelakakan, dan tidak memberi manfaat kepada mereka. Dan sungguh, mereka sudah tahu, barangsiapa membeli (menggunakan sihir) itu, niscaya tidak akan mendapat keuntungan di akhirat. Dan sungguh, sangatlah buruk perbuatan mereka yang menjual dirinya dengan sihir, sekiranya mereka tahu.”

4. QS. Al-Baqarah ayat 255-257, ayat kursi dibaca tiga kali. (utama)

Allahu la ilaha illa huw, al-hayyul-qayyum, la ta`khuzuhu sinatuw wa la na`um, lahu ma fis-samawati wa ma fil-ard, man zallazi yasyfa’u ‘indahu illa bi`iznih, ya’lamu ma baina aidihim wa ma khalfahum, wa la yuhituna bisyai`im min ‘ilmihi illa bima sya`, wasi’a kursiyyuhus-samawati wal-ard, wa la ya`uduhu hifzuhuma, wa huwal-‘aliyyul-‘azim.

la ikraha fid-din, qat tabayyanar-rusydu minal-gayy, fa may yakfur bit-taguti wa yu`mim billahi fa qadistamsaka bil-‘urwatil-wusqa lanfisama laha, wallahu sami’un ‘alim.

allahu waliyyullazina amanu yukhrijuhum minaz-zulumati ilan-nur, wallazina kafaru auliya`uhumut-tagutu yukhrijunahum minan-nuri ilaz-zulumat, ula`ika as-habun-nar, hum fiha khalidun.

Artinya:

“Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mahahidup, Yang terus menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Mahatinggi, Mahabesar.

Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam), sesungguhnya telah jelas (perbedaan) antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat. Barang siapa ingkar kepada Tagut dan beriman kepada Allah, maka sungguh, dia telah berpegang (teguh) pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

Allah pelindung orang yang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya adalah setan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan. Mereka adalah penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya.”

5. QS. Al-Baqarah ayat 284-286 (utama)

Lillahi ma fis-samawati wa ma fil-ard, wa in tubdu ma fi anfusikum au tukhfuhu yuhasibkum bihillah, fa yagfiru limay yasya`u wa yu’azzibu may yasya`, wallahu ‘ala kulli syai`ing qadir.

amanar-rasulu bima unzila ilaihi mir rabbihi wal-mu`minun, kullun amana billahi wa mala`ikatihi wa kutubihi wa rusulih, la nufarriqu baina ahadim mir rusulih, wa qalu sami’na wa ata’na gufranaka rabbana wa ilaikal-masir.

la yukallifullahu nafsan illa wus’aha, laha ma kasabat wa ‘alaiha maktasabat, rabbana la tu`akhizna in nasina au akhta`na, rabbana wa la tahmil ‘alaina israng kama hamaltahu ‘alallazina ming qablina, rabbana wa la tuhammilna ma la taqata lana bih, wa’fu ‘anna, wagfir lana, war-hamna, anta maulana fansurna ‘alal-qaumil-kafirin.

Artinya:

“Milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Jika kamu nyatakan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu sembunyikan, niscaya Allah memperhitungkannya (tentang perbuatan itu) bagimu. Dia mengampuni siapa yang Dia kehendaki dan mengazab siapa yang Dia kehendaki. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu..

Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (Al-Qur’an) dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata), ‘Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya.’ Dan mereka berkata, ‘Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami Ya Tuhan kami, dan kepada-Mu tempat (kami) kembali.’

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), ‘Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan.

Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir’.”

6. QS. Ali Imran ayat 26-27 (utama)

Qulillahumma malikal-mulki tu`til-mulka man tasya`u wa tanzi’ul-mulka mim man tasya`u wa tu’izzu man tasya`u wa tuzillu man tasya`, biyadikal-khair, innaka ‘ala kulli syai`ing qadir.

tulijul-laila fin-nahari wa t?lijun-nahara fil-laili wa tukhrijul-hayya minal-mayyiti wa tukhrijul-mayyita minal-hayyi wa tarzuqu man tasya`u bigairi hisab.

Artinya:

“Katakanlah (Muhammad), ‘Wahai Tuhan pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki, dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa pun yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa pun yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sungguh, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.

Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Dan Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau berikan rezeki kepada siapa yang Engkau kehendaki tanpa perhitungan.”

7. QS. Al-Muminun ayat 115-118 (utama)

A fa hasibtum annama khalaqnakum ‘abasaw wa annakum ilaina la turja’un. fa ta’alallahul-malikul-haqq, la ilaha illa huw, rabbul-‘arsyil-karim. wa may yad’u ma’allahi ilahan akhara la bur-hana lahu bihi fa innama hisabuhu ‘inda rabbih, innahu la yuflihul-kafirun. wa qur rabbigfir war-ham wa anta khairur-rahimin.

Artinya:

“Maka apakah kamu mengira, bahwa Kami menciptakan kamu main-main (tanpa ada maksud) dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?

Maka Mahatinggi Allah, Raja yang sebenarnya; tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Tuhan (yang memiliki) ‘Arsy yang mulia.

Dan barang siapa menyembah tuhan yang lain selain Allah, padahal tidak ada suatu bukti pun baginya tentang itu, maka perhitungannya hanya pada Tuhannya. Sesungguhnya orang-orang kafir itu tidak akan beruntung.

Dan katakanlah (Muhammad), “Ya Tuhanku, berilah ampunan dan (berilah) rahmat, Engkaulah pemberi rahmat yang terbaik.”

8. QS. As-Saffat ayat 1-10 (utama)

Was-saffati saffa. faz-zajirati zajra. fat-taliyati zikra. inna ilahakum lawahid. rabbus-samawati wal-ardi wa ma bainahuma wa rabbul-masyariq. inna zayyannas-sama`ad-dun-ya bizinatinil-kawakib. wa hifzam ming kulli syaitanim marid. la yassamma’una ilal-mala`il-a’la wa yuqzafuna ming kulli janib. duhuraw wa lahum ‘azabuw wasib. illa man khatifal-khatfata fa atba’ahu syihabun saqib.

Artinya:

“Demi (rombongan malaikat) yang berbaris bersaf-saf, demi (rombongan) yang mencegah dengan sungguh-sungguh, demi (rombongan) yang membacakan peringatan, sungguh, Tuhanmu benar-benar Esa. Tuhan langit dan bumi dan apa yang berada di antara keduanya dan Tuhan tempat-tempat terbitnya matahari. Sesungguhnya Kami telah menghias langit dunia (yang terdekat), dengan hiasan bintang-bintang.

Dan (Kami) telah menjaganya dari setiap setan yang durhaka, mereka (setan-setan itu) tidak dapat mendengar (pembicaraan) para malaikat dan mereka dilempari dari segala penjuru, untuk mengusir mereka dan mereka akan mendapat azab yang kekal, kecuali (setan) yang mencuri (pembicaraan); maka ia dikejar oleh bintang yang menyala.”

9. QS. Al-Hasyr ayat 21-24 (utama)

Lau anzalna hazal-qur`ana ‘ala jabalil lara`aitahu khasyi’am mutasaddi’am min khasy-yatillah, wa tilkal-amsalu nadribuha lin-nasi la’allahum yatafakkarun. huwallahullazi la ilaha illa huw, ‘alimul-gaibi wasy-syahadah, huwar-rahmanur-rahim. huwallahullazi la ilaha illa huw, al-malikul-quddusus-salamul-mu`minul-muhaiminul-‘azizul-jabbarul-mutakabbir, sub-hanallahi ‘amma yusyrikun. huwallahul-khaliqul-bari`ul-mu?awwiru lahul-asma`ul-husna, yusabbihu lahu ma fis-samawati wal-ard, wa huwal-‘azizul-hakim.

Artinya:

“Sekiranya Kami turunkan Al-Qur’an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia agar mereka berpikir. Dialah Allah tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, Dialah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Dia memiliki nama-nama yang indah. Apa yang di langit dan di bumi bertasbih kepada-Nya. Dan Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.”

10. QS. Al-Mulk ayat 1-11 (utama)

Tabarakallazi biyadihil-mulku wa huwa ‘ala kulli syai`ing qadir. allazi khalaqal-mauta wal-?ayata liyabluwakum ayyukum ahsanu ‘amala, wa huwal-‘azizul-gafur. allazi khalaqa sab’a samawatin tibaqa, ma tara fi khalqir-rahmani min tafawut, farji’il-basara hal tara min futur. Summarji’il-basara karrataini yangqalib ilaikal-basaru khasi`aw wa huwa hasir.

wa laqad zayyannas-sama`ad-dun-ya bimasabiha wa ja’alnaha rujumal lisy-syayatini wa a’tadna lahum ‘azabas-sa’ir. wa lillazina kafaru birabbihim ‘azabu jahannam, wa bi`sal-masir.

iza ulqu fiha sami’u laha syahiqaw wa hiya tafur. takadu tamayyazu minal-gaiz, kullama ulqiya fiha faujun sa`alahum khazanatuha a lam ya`tikum nazir. qalu bala qad ja`ana nazirun fa kazzabna wa qulna ma nazzalallahu min syai`in in antum illa fi dalaling kabir.

wa qalu lau kunna nasma’u au na’qilu ma kunna fi as-habis-sa’ir. fa’tarafu bizambihim, fa suhqal li`as-habis-sa’ir.

Artinya:

“Mahasuci Allah yang menguasai (segala) kerajaan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa, Maha Pengampun. Kemudian ulangi pandangan(mu) sekali lagi (dan) sekali lagi, niscaya pandanganmu akan kembali kepadamu tanpa menemukan cacat dan ia (pandanganmu) dalam keadaan letih.

Dan sungguh, telah Kami hiasi langit yang dekat, dengan bintang-bintang dan Kami jadikannya (bintang-bintang itu) sebagai alat-alat pelempar setan, dan Kami sediakan bagi mereka azab neraka yang menyala-nyala. Dan orang-orang yang ingkar kepada Tuhannya akan mendapat azab Jahanam. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.

Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya mereka mendengar suara neraka yang mengerikan, sedang neraka itu membara, hampir meledak karena marah. Setiap kali ada sekumpulan (orang-orang kafir) dilemparkan ke dalamnya, penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka, ‘Apakah belum pernah ada orang yang datang memberi peringatan kepadamu (di dunia)?’ Mereka menjawab, ‘Benar, sungguh, seorang pemberi peringatan telah datang kepada kami, tetapi kami mendustakan(nya) dan kami katakan, ‘Allah tidak menurunkan sesuatu apa pun, kamu sebenarnya di dalam kesesatan yang besar.’

Dan mereka berkata, ‘Sekiranya (dahulu) kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) tentulah kami tidak termasuk penghuni neraka yang menyala-nyala.’ Maka mereka mengakui dosanya. Tetapi jauhlah (dari rahmat Allah) bagi penghuni neraka yang menyala-nyala itu.”

11. Dilanjutkan dengan bacaan Al-Muawwidzat sebanyak tiga kali.

Kumpulan Ayat Ruqyah

Artikel asli : merdeka.com

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *