la yukallifullahu nafsan illa wus’aha, laha ma kasabat wa ‘alaiha maktasabat, rabbana la tu`akhizna in nasina au akhta`na, rabbana wa la tahmil ‘alaina israng kama hamaltahu ‘alallazina ming qablina, rabbana wa la tuhammilna ma la taqata lana bih, wa’fu ‘anna, wagfir lana, war-hamna, anta maulana fansurna ‘alal-qaumil-kafirin.
Artinya:
“Milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Jika kamu nyatakan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu sembunyikan, niscaya Allah memperhitungkannya (tentang perbuatan itu) bagimu. Dia mengampuni siapa yang Dia kehendaki dan mengazab siapa yang Dia kehendaki. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu..
Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (Al-Qur’an) dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata), ‘Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya.’ Dan mereka berkata, ‘Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami Ya Tuhan kami, dan kepada-Mu tempat (kami) kembali.’
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), ‘Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan.
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir’.”
6. QS. Ali Imran ayat 26-27 (utama)
Qulillahumma malikal-mulki tu`til-mulka man tasya`u wa tanzi’ul-mulka mim man tasya`u wa tu’izzu man tasya`u wa tuzillu man tasya`, biyadikal-khair, innaka ‘ala kulli syai`ing qadir.
tulijul-laila fin-nahari wa t?lijun-nahara fil-laili wa tukhrijul-hayya minal-mayyiti wa tukhrijul-mayyita minal-hayyi wa tarzuqu man tasya`u bigairi hisab.
Artinya:
“Katakanlah (Muhammad), ‘Wahai Tuhan pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki, dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa pun yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa pun yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sungguh, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.
Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Dan Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau berikan rezeki kepada siapa yang Engkau kehendaki tanpa perhitungan.”
7. QS. Al-Muminun ayat 115-118 (utama)
A fa hasibtum annama khalaqnakum ‘abasaw wa annakum ilaina la turja’un. fa ta’alallahul-malikul-haqq, la ilaha illa huw, rabbul-‘arsyil-karim. wa may yad’u ma’allahi ilahan akhara la bur-hana lahu bihi fa innama hisabuhu ‘inda rabbih, innahu la yuflihul-kafirun. wa qur rabbigfir war-ham wa anta khairur-rahimin.
Artinya:
“Maka apakah kamu mengira, bahwa Kami menciptakan kamu main-main (tanpa ada maksud) dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?
Maka Mahatinggi Allah, Raja yang sebenarnya; tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Tuhan (yang memiliki) ‘Arsy yang mulia.
Dan barang siapa menyembah tuhan yang lain selain Allah, padahal tidak ada suatu bukti pun baginya tentang itu, maka perhitungannya hanya pada Tuhannya. Sesungguhnya orang-orang kafir itu tidak akan beruntung.
Dan katakanlah (Muhammad), “Ya Tuhanku, berilah ampunan dan (berilah) rahmat, Engkaulah pemberi rahmat yang terbaik.”
8. QS. As-Saffat ayat 1-10 (utama)
Was-saffati saffa. faz-zajirati zajra. fat-taliyati zikra. inna ilahakum lawahid. rabbus-samawati wal-ardi wa ma bainahuma wa rabbul-masyariq. inna zayyannas-sama`ad-dun-ya bizinatinil-kawakib. wa hifzam ming kulli syaitanim marid. la yassamma’una ilal-mala`il-a’la wa yuqzafuna ming kulli janib. duhuraw wa lahum ‘azabuw wasib. illa man khatifal-khatfata fa atba’ahu syihabun saqib.
Artinya:
“Demi (rombongan malaikat) yang berbaris bersaf-saf, demi (rombongan) yang mencegah dengan sungguh-sungguh, demi (rombongan) yang membacakan peringatan, sungguh, Tuhanmu benar-benar Esa. Tuhan langit dan bumi dan apa yang berada di antara keduanya dan Tuhan tempat-tempat terbitnya matahari. Sesungguhnya Kami telah menghias langit dunia (yang terdekat), dengan hiasan bintang-bintang.
Dan (Kami) telah menjaganya dari setiap setan yang durhaka, mereka (setan-setan itu) tidak dapat mendengar (pembicaraan) para malaikat dan mereka dilempari dari segala penjuru, untuk mengusir mereka dan mereka akan mendapat azab yang kekal, kecuali (setan) yang mencuri (pembicaraan); maka ia dikejar oleh bintang yang menyala.”
9. QS. Al-Hasyr ayat 21-24 (utama)
Lau anzalna hazal-qur`ana ‘ala jabalil lara`aitahu khasyi’am mutasaddi’am min khasy-yatillah, wa tilkal-amsalu nadribuha lin-nasi la’allahum yatafakkarun. huwallahullazi la ilaha illa huw, ‘alimul-gaibi wasy-syahadah, huwar-rahmanur-rahim. huwallahullazi la ilaha illa huw, al-malikul-quddusus-salamul-mu`minul-muhaiminul-‘azizul-jabbarul-mutakabbir, sub-hanallahi ‘amma yusyrikun. huwallahul-khaliqul-bari`ul-mu?awwiru lahul-asma`ul-husna, yusabbihu lahu ma fis-samawati wal-ard, wa huwal-‘azizul-hakim.
Artinya:
“Sekiranya Kami turunkan Al-Qur’an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia agar mereka berpikir. Dialah Allah tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, Dialah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Dia memiliki nama-nama yang indah. Apa yang di langit dan di bumi bertasbih kepada-Nya. Dan Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.”
10. QS. Al-Mulk ayat 1-11 (utama)
Tabarakallazi biyadihil-mulku wa huwa ‘ala kulli syai`ing qadir. allazi khalaqal-mauta wal-?ayata liyabluwakum ayyukum ahsanu ‘amala, wa huwal-‘azizul-gafur. allazi khalaqa sab’a samawatin tibaqa, ma tara fi khalqir-rahmani min tafawut, farji’il-basara hal tara min futur. Summarji’il-basara karrataini yangqalib ilaikal-basaru khasi`aw wa huwa hasir.
wa laqad zayyannas-sama`ad-dun-ya bimasabiha wa ja’alnaha rujumal lisy-syayatini wa a’tadna lahum ‘azabas-sa’ir. wa lillazina kafaru birabbihim ‘azabu jahannam, wa bi`sal-masir.
iza ulqu fiha sami’u laha syahiqaw wa hiya tafur. takadu tamayyazu minal-gaiz, kullama ulqiya fiha faujun sa`alahum khazanatuha a lam ya`tikum nazir. qalu bala qad ja`ana nazirun fa kazzabna wa qulna ma nazzalallahu min syai`in in antum illa fi dalaling kabir.
wa qalu lau kunna nasma’u au na’qilu ma kunna fi as-habis-sa’ir. fa’tarafu bizambihim, fa suhqal li`as-habis-sa’ir.
Artinya:
“Mahasuci Allah yang menguasai (segala) kerajaan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa, Maha Pengampun. Kemudian ulangi pandangan(mu) sekali lagi (dan) sekali lagi, niscaya pandanganmu akan kembali kepadamu tanpa menemukan cacat dan ia (pandanganmu) dalam keadaan letih.
Dan sungguh, telah Kami hiasi langit yang dekat, dengan bintang-bintang dan Kami jadikannya (bintang-bintang itu) sebagai alat-alat pelempar setan, dan Kami sediakan bagi mereka azab neraka yang menyala-nyala. Dan orang-orang yang ingkar kepada Tuhannya akan mendapat azab Jahanam. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.
Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya mereka mendengar suara neraka yang mengerikan, sedang neraka itu membara, hampir meledak karena marah. Setiap kali ada sekumpulan (orang-orang kafir) dilemparkan ke dalamnya, penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka, ‘Apakah belum pernah ada orang yang datang memberi peringatan kepadamu (di dunia)?’ Mereka menjawab, ‘Benar, sungguh, seorang pemberi peringatan telah datang kepada kami, tetapi kami mendustakan(nya) dan kami katakan, ‘Allah tidak menurunkan sesuatu apa pun, kamu sebenarnya di dalam kesesatan yang besar.’
Dan mereka berkata, ‘Sekiranya (dahulu) kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) tentulah kami tidak termasuk penghuni neraka yang menyala-nyala.’ Maka mereka mengakui dosanya. Tetapi jauhlah (dari rahmat Allah) bagi penghuni neraka yang menyala-nyala itu.”
11. Dilanjutkan dengan bacaan Al-Muawwidzat sebanyak tiga kali.
Kumpulan Ayat Ruqyah
Artikel asli : merdeka.com
Lanjutkan membaca artikel ini di halaman selanjutnya