Masya Allah, Mahar Nabi Kepada Khadijah Ternyata Rp1,3 Miliar

  • Share

Khadijah radhiyallahu’anha (RA) adalah saudagar yang kaya raya. Dua pertiga sumber daya ekonomi Mekkah dimiliki Khadijah al-Kubra,.

Nama lengkapnya, Khadijah binti Khuwailid bin Asad bin Abdul Uzza bin Qushai. Beliau berasal dari kabilah Bani Asad dari suku Quraisy.

Suatu kali beliau merekrut pada pemuda untuk ikut meniagakan barang dagangannya. Salah satu pemuda itu adalah Muhammad.

Tidak seperti biasa, setelah pemuda berjuluk al-amin ini ikut menjual barang dagangannya, omsetnya meningkat pesat.

Semua dagangannya laris manis. Hal itu membuat Khadijah ingin tahu, siapa orang yang bertangan dingin itu.

Nabi Muhammad sudah berdagang sejak usia 9 tahun. Perdagangan lintas negara. Beliau berdagang ke negeri Syam.

Kini negeri Syam menjadi empat negara: Lebanon, Palesitna, Suriah, Yordania. Nenek moyang Nabi, suku Quraist adalah pedagang yang ulung.

Khadijah lahir di Mekah tahun 68 sebelum hijrah. Ia berasal dari keluarga bangsawan Quraisy.

Beliau dididik dengan akhlak mulia dan terhormat sebagai seorang wanita. Sehingga tumbuhlah ia dengan karakter yang kuat, cerdas, dan menjaga kehormatan.

Nasab Khadijah bertemu dengan nasab Nabi pada kakek kelima, Qushay.

Bertanyalah Khadijah kepada Maisaroh, pembantunya. “Siapa pemuda yang menjual tinggi itu?”

“Muhammad Al Amin,” jawab Maisaroh.

Khadijah pun mencari tahu siapa sejatinya pemuda itu, sampai kemudian ia merasa jatuh cinta. “Sampaikan kepada Muhammad, maukah dia menjadi suami saya?” ujar Khadijah kepada Maisaroh.

Pengasuh Pesantren Luhur Baitul Hikmah, Malang, Gus Ach Dhofir Zuhry, mengatakan kala itu, Khadijah melamar calon suaminya.

“Itu boleh,” katanya, pada acara Seri Kajian Tafsir Tematik di saluran Youtube NU Online dengan Tema: “Mahar Rasulullah Menikahi Khadijah“, Selasa (7/4/2020).

Singkat cerita, maka dilamarlah Nabi. Berapa mahar Nabi? Menurut Gus Ach Dhofir Zuhry maharnya adalah 20 ekor unta betina.

“Kalau diuangkan sekarang, satu ekor rata-rata harganya Rp55 juta. Belum lagi ditambah beberapa keping emas. Total lamaran Nabi Rp1,3 miliar,” ujarnya.

Mahar kepada Aisyah
Saat menikah dengan Aisyah RA sebagai mas kawin, Rasulullah SAW memberikan mahar berupa uang 500 dirham atau jika dikonversikan dalam emas setara 200 gram emas terbaik saat ini.

Jika merujuk pada hasil konversi dalam emas, maka mahar RasulullahSAW yang diberikan kepada Aisyah juga senilai Rp1,3 miliar. Itu jika menggunakan hitungan emas 24 karat per gram yang dihargai setara Rp6,5 juta.

Mengetahui Rasulullah SAW membawa mahar yang sangat banyak, Aisyah berkata, “Mahar Rasulullah kepada para isterinya ialah 12 Uqiyah dan satu nash”.

Lalu, Aisyah melanjutkan, “Tahukah Anda apakah nash itu?”

Abdur Rahman menjawab, “Tidak, ya, Aisyah.”

Istri Rasulullah itu berkata, “Setengah Uqiyah”. Jadi, semuanya 500 dirham. Itulah mahar Rasulullah untuk para istrinya. (HR. Muslim).

Di sisi lain, ada juga yang menjelaskan cukup detail mahar yang dibawa Rasulullah untuk istri-istri lain selain Aisyah.

Saat menikah dengan Hindun (Ummu Habibah RA) diriwayatkan kalau Rasulullah SAW memberi mahar 4000 dirham.

Dan saat menikahi Shafiyah RA, Rasulullah memberi mahar berupa pembebasan dirinya dari perbudakan. Meski tak berbentuk harta, namun nilainya ditaksir miliaran rupiah.

Gus Dhofir menandaskan bahwa Nabi tidaklah miskin. “Siapa bilang?” katanya.

“Nabi itu setiap kurban menyembelih 100 ekor unta,” jelasnya.

“Jika per ekor Rp55 juta, maka tinggal dikalikan saja. Miliaran,” lanjutnya.

Artikel asli : sindonews.com

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *