Menguak Misteri Trompet Malaikat Israfil sebagai Pertanda Hari Kiamat

  • Share

SUNGGUH kiamat sudah sangat dekat . Abu Sa’id ra. mengungkapkan, Nabi Muhammad SAW bersabda “Bagaimana aku dapat merasakan nikmat, sebab malaikat pemegang sangkakala sudah memasukan sangkakala (ke mulutnya). Dan Ia pasti akan langsung meniup sangkakala itu, jika telah mendengar perintah untuk meniupnya.”

Para sahabat yang mendengarkan merasa takut, lalu Rasulullah SAW bersabda “Ucapkanlah, Hasbunallah wa ni’mal wakil .Cukupkanlah Allah sebagai penolong kami, dan Dia sebaik-baiknya pelindung. Hanya kepada Allah lah kami bertawakkal (berserah diri).” (HR Tirmidzi)

Lalu, bagaimana bentuk trompet penggulung dunia itu? Seorang ulama kelahiran Baghdad, Abdullah bin Muhammad bin Abid bin Sufyan bin Qais, Abu Bakar bin Abi ad-Dunya al-Baghdadi al-Qurasyi atau Ibn Abi ad-Dunya melalui kitabnya yang berjudul Al-Ahwal, salah satunya membahas tentang dalil-dalil yang menguatkan trompet (as-shuur) kiamat .

Sebuah riwayat menyebutkan, alat itu terbuat dari bahan semacam tanduk binatang. Apa dan bagaimana tak bisa diketahui pasti. Yang jelas, trompet akan digunakan sebagai pertanda hari kiamat benar-benar telah datang.

Tak disebutkan, siapakah nama malaikat yang bertugas meniup trompet itu. Namun di riwayat lainnya nama Israfil mengemuka sebagai malaikat yang ditugasi untuk meniup trompet. Hanya ada keterangan bahwa di sebelah kanan malaikat tersebut berdiri Jibril dan sebelah kirinya Mikail . Sang peniup sangkakala itu, sebagaimana disebutkan riwayat lainnya, tengah siap sedia menjalankan tugasnya.

Begitu instruksi peniupan diberikan, ia segera melaksanakannya. Berapa lama jarak antara amar dan pelaksanaannya?

Tak perlu tempo lama, bisa jadi kecepatan pelaksanaannya sebelum kelopak mata berkedip. Apa yang bisa diperbuat jika saat itu datang?

Rasulullah, dalam riwayat lainnya, memberikan gambaran situasi dan kondisi saat trompet yang diciptakan Allah setelah terciptanya langit dan bumi itu ditiup. Trompet tersebut dipercayakan kepada Israfil. Dan, siap sedia berada di bibirnya. Suasana kala itu sangat mengerikan dan dahsyat. Trompet ditiup sebanyak tiga kali.

Tiupan pertama adalah sebuah peringatan dan kejutan. Tiupan kedua untuk menghilangkan kesadaran atau pingsan. Dan yang ketiga, segenap manusia kembali dibangunkan untuk menghadap Sang Pencipta. Saat trompet dibunyikan pertama kali, atas perintah Allah, Israfil meniupkannya.

Seisi dunia kaget dan terkejut. Mereka porak-poranda. Saling berlarian. Tak ada tempat sembunyi. Suara trompet sangat keras. Tanah tempat makhluk berpijak bergerak. Laksana perahu yang diombang-ambingkan ombak. Ibu hamil pun seketika itu juga melahirkan, anak yang tengah menyusui berhenti, di sudut lain, setan mencoba melarikan diri. Para malaikat mengetahuinya, wajah mereka pun ditampar, kemudian para setan tak berkutik dan kembali.

Manusia mencoba bersembunyi. Keluarlah panggilan berseru saat mereka mencoba berpaling, “(Yaitu) hari (ketika) kamu (lari) berpaling ke belakang, tidak ada seorang pun yang menyelamatkan kamu dari (azab) Allah.” (QS al-Mukmin [40]: 33).

Mereka melihat ke atas, langit telah digulung, planet dan bintang berjatuhan, tak ada tempat berlari. “Mereka yang mati tidak merasakan kengerian kiamat itu,” sabda Rasulullah SAW.

Kebenaran terompet sangkakala ini sudah banyak dijelaskan Allah SWT di dalam Al-Quran . Bahwa sebelum kiamat nanti trompet akan ditiup sebanyak tiga kali. Tiga tiupan tersebut sudah dijelaskan dalam Al-Quran. Di antaranya dalam surat An-Naml: 87 dan az-Zumar: 68

Dan (ingatlah) hari ketika ditiup sangkakala, terkejutlah segala yang di langit dan segala yang di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Dan semua mereka datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri.” (An-Naml: 87).

Abu Hurairah berkata, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda “Jarak antara kedua tiupan itu adalah empat puluh”

“Ya Abu Hurairah, apakah empat puluh itu?” tanya sahabat.

“Saya tidak tahu,” Jawab Abu Hurairah.

“Apakah empat puluh bulan?” tanya sahabat.

“Saya tidak tahu,” Jawab Abu Hurairah.

“Apakah empat puluh tahun?” tanya sahabat lagi.

“Saya tidak tahu,” jawab Abu Hurairah.

“Kemudian Allah menurunkan hujan, maka tumbuhlah manusia seperti pepohonan. Ketika itu tubuh anggota tubuh manusia rusak, kecuali sebuah tulang, yaitu tulang punggung bagian bawah (ekor). Dari tulang itulah manusia dihimpun kembali bentuknya kelak pada hari kiamat ” (HR Syaikhoin)

Bentuk trompet
Sementara itu, Badan antariksa Amerika Serikat, NASA pada 2001 mengungkap sebuah satelit atau probe bernama Wilkinson Microwave Anisotropy Probe (WMAP). Satelit tersebut kabarnya mampu menunjukkan bentuk alam semesta. Bentuk alam semesta sebagaimana yang digambarkan memiliki wujud seperti terompet raksasa. Inilah yang pada akhirnya disebut-sebut menyerupai ‘terompet sangkakala’.

Website science.nasa.gov melaporkan selain bentuk terompet, gambar yang beredar menunjukkan bahwa alam semesta tampak mengalami perluasan. Hal ini sesuai dengan penjelasan yang dikemukakan dalam buku ‘Al-Quran vs Sains Modern menurut Dr Zakir Naik’ karya Ramadhani dkk tentang perkembangan alam semesta yang merupakan fakta ilmiah.

Dalam buku ini, dijelaskan bahwa Edwin Hubble telah membuat penemuan paling penting dalam sejarah astronomi, yaitu saat ia mengamati antariksa menggunakan teleskop raksasanya.

Ia menemukan fakta bahwa cahaya sejumlah bintang bergeser ke arah ujung merah spektrum, dan pergeseran itu sangat berkaitan dengan jarak antara bintang-bintang tersebut dengan Bumi.

Edwin Hubble juga mengungkapkan bahwa benda-benda luar angkasa tidak hanya menjauh dari bumi saja, melainkan juga saling menjauhi antara benda yang satu dengan yang lainnya. Dari penelitiannya ini disimpulkan bahwa sesuatu yang saling menjauh berarti alam semesta ini mengembang.

Seorang astronom Belgia, Lemaitre mengungkapkan bahwa alam semesta ini memiliki awal permulaan dan bisa mengembang sebagai akibat dari suatu hal yang memicunya. Dalam Al-Quran, fenomena ini disebutkan dalam salah satu ayat. “Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa (meluaskan),” (Surah Az-Zariyat Ayat 47).

Artikel asli : sindonews.com

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *