PATUT DITIRU! Inilah Cara Sahur Nabi Muhammad SAW Menurut Ustadz Adi Hidayat

PATUT DITIRU! Inilah Cara Sahur Nabi Muhammad SAW Menurut Ustadz Adi Hidayat

Inilah Cara Sahur Nabi Muhammad. Makan sahur adalah aktivitas makan oleh umat Islam, yang dilakukan pada dini hari.

Dalam Islam, sahur dianggap mempunyai keberkahan, karena akan menghindarkan rasa malas dan kelemahan yang disebabkan oleh puasa.

Ustadz Adi Hidayat menerangkan cara sahur yang benar sesuai ajaran Nabi Muhammad SAW.

Diambil dari channel YouTube Adi Hidayat Official pada tanggal 10 April 2022, berikut penjelasan Ustadz Adi Hidayat tentang cara sahur Nabi Muhammad SAW.

Dalam kitab Sunan An Nasa’i topik yang ke 22 kitabu siyam nomor hadis 2147, riwayat sahabat Abu Hurairah Abdurrahman bin Sahr R.a, ada satu hadis Nabi yang kita kenal sampai saat ini dan mempunyai makna yang begitu dalam.

Sabda Nabi Muhammad SAW: “bersahurlah kalian, karena dalam sahur itu terdapat keberkahan.” (H.R. Bukhari)

“Ada beberapa hal yang bisa kita gali dari keterangan Nabi Muhammad SAW, terkait dengan manfaat sahur, keberkahan sahur,” ujar Ustadz Adi Hidayat.

Misalnya subuh setengah 5, maka jedanya kurang lebih setengah jam 15-30 menit menjelang subuh atau fajar, maka itu yang disebut dengan waktu sahur.

“Misal kita temukan ada aktivitas calon penghuni surga, yang punya kebiasaan istighfar di waktu sahur,” jelas Ustadz Adi Hidayat.

Ada kebiasaan orang taqwa itu, yang saat di dunia dia punya kebiasaan istighfar di waktu sahur.

Amalan ini disejajarkan oleh Allah dalam Al Quran surah ke 3 Al Imran ayat ke 16-17 dengan orang yang rajin infaq, sabar, khusyu’ dan orang-orang yang konsisten dengan kebenaran.

“Puncaknya orang yang istighfar di waktu sahur, itu dipuji oleh Al Quran,” ujar UAH.

Pesan utamanya adalah lakukan aktivitas itu di waktu sahur dan ketika dikerjakan di waktu sahur, akan ada berkah yang melekat.

Terkait dengan sunnah Ramadhan, aktivitas yang dituntun oleh Rasulullah SAW, untuk dikerjakan di waktu sahur itu adalah hal yang bisa mensupport puasa yang ditunaikan di waktu fajar sampai dengan magrib, terkait dengan kebutuhan jasmani, ketahanan tubuh, menahan lapar, haus dan yang lain.

Aspek yang terkait dengan rohani yaitu kekuatan, mentalitas untuk mendisiplinkan karakter moral kita, agar stabil dari perbuatan baik dan mencegah dari hal yang merusak.

Jasmani mencegah dari yang membatalkan dan rohani mencegah dari yang merusak.

“Itu keberkahannya kata Nabi, letaknya di waktu sahur karena itu konsekuensinya ada amalan utama, amalan pokok yang mensupport kepada fisik atau jasmani berupa makan supaya tahan saat puasa,” jelas Ustadz Adi Hidayat.

“Jadi akan berkah atau bertambah nilai kebaikannya,” tambahnya lagi.

Jika makanan berkah maka akan bertambah energi yang diserap oleh tubuh.

Ternyata kata Nabi, kalau makannya dilakukan di waktu sahur atau makan sahur dilakukan di waktu sahar itu jedanya 30 menit sebelum fajar.***

Artikel asli : pikiran-rakyat.com

Response (1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *