“Puncaknya orang yang istighfar di waktu sahur, itu dipuji oleh Al Quran,” ujar UAH.
Pesan utamanya adalah lakukan aktivitas itu di waktu sahur dan ketika dikerjakan di waktu sahur, akan ada berkah yang melekat.
Terkait dengan sunnah Ramadhan, aktivitas yang dituntun oleh Rasulullah SAW, untuk dikerjakan di waktu sahur itu adalah hal yang bisa mensupport puasa yang ditunaikan di waktu fajar sampai dengan magrib, terkait dengan kebutuhan jasmani, ketahanan tubuh, menahan lapar, haus dan yang lain.
Aspek yang terkait dengan rohani yaitu kekuatan, mentalitas untuk mendisiplinkan karakter moral kita, agar stabil dari perbuatan baik dan mencegah dari hal yang merusak.
Jasmani mencegah dari yang membatalkan dan rohani mencegah dari yang merusak.
“Itu keberkahannya kata Nabi, letaknya di waktu sahur karena itu konsekuensinya ada amalan utama, amalan pokok yang mensupport kepada fisik atau jasmani berupa makan supaya tahan saat puasa,” jelas Ustadz Adi Hidayat.
“Jadi akan berkah atau bertambah nilai kebaikannya,” tambahnya lagi.
Jika makanan berkah maka akan bertambah energi yang diserap oleh tubuh.
Ternyata kata Nabi, kalau makannya dilakukan di waktu sahur atau makan sahur dilakukan di waktu sahar itu jedanya 30 menit sebelum fajar.***
Artikel asli : pikiran-rakyat.com
Response (1)