Viral Isu Dukhan Tanda Kiamat Terjadi di Bulan Ramadhan: Antara Takut dan Penasaran

8 tahun lalu sempat viral informasi tentang Kiamat yang akan terjadi di tahun 2012. Keadaan tersebut dipicu karena kalender yang digunakan suku Maya akan berakhir di tanggal tersebut.

Kasus 2012 tersebut kemudian diangkat menjadi sebuah film berjudul “2012”. Ketertarikan akan akhir dunia atau kiamat sebenarnya tidak hanya berlaku dalam diskursus agama saja, namun di ranah sains pun turut meramalkan akhir tempat tinggal seluruh manusia sekarang ini.

Isu “kiamat sudah dekat” di ranah agama Islam tidak pernah surut hingga sekarang, terlebih jika terjadi kondisi geo-politik atau fenomena alam yang sedang terjadi mendekati dengan tanda-tanda dalam kitab suci atau ajaran agama. Di Indonesia saja sudah beberapa kali beredar tentang ramalan kiamat tersebut.

Kita bisa merentangkan beberapa cerita soal ramalan kiamat di tengah umat Islam, terutama di Indonesia, yang masih digemari hingga sekarang.

Sebagai bagian dari modal keimanan, percaya akan terjadinya hari kiamat adalah hal yang tidak bisa ditawar dalam ajaran Islam. Tentu bukan hal yang aneh jika informasi tentang hari kiamat bejibun di khazanah ajaran Islam.

Ajaran Islam memang menegaskan bahwa “Kiamat” adalah informasi yang masih rahasia, terutama dalam masa terjadinya. Namun aneka kisah, informasi hingga berbagai ramalan sering diolah ulang dan dipaparkan sebagai informasi keagamaan di masyarakat.

Di poin inilah informasi kiamat menjadi tidak hanya menjadi ajaran, tapi juga komoditas yang seksi di masyarakat. Tentu ini tidak saja terkait dengan komitmen keimanan sahaja, namun kuriositas yang tinggi atau mungkin rasa penasaran masyarakat pada hal yang sebenarnya paling ditakuti, yakni kematian dan kiamat.

Laman tirto.id mengutip tulisan Jeff Greenberg, psikolog sosial di University of Arizona menyebut, ketertarikan manusia pada akhir zaman mungkin berasal dari rasa penasaran bawaan kita terhadap hal-hal yang membuat kita takut. “Itu adalah sesuatu yang kita takuti (kiamat) dan hal-hal yang kita takuti juga membuat kita penasaran,” ujar Greenberg dikutip dari Newsweek.

Pertanyaannya, mengapa banyak orang terobsesi dengan hari kiamat kendati sejauh ini banyak prediksi yang meleset?

Sebelum ke sana, sains menelaah bahwa penyebab kepunahan massal, yang disebutkan bisa menjadi akhir dari dunia atau kiamat. Mulai dari pemanasan global, kejatuhan asteroid, gas beracun, aktivitas vulkanik, dan lainnya. Namun saat ini kebanyakan ilmuwan meyakini bahwa proses menuju kepunahan massal selanjutnya dan sedang berlangsung adalah ulah umat manusia.

Responses (3)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *