Pernah gak bun mengalami hal ini?
Anak malas belajar, disuruh mengerjakan tugas dari sekolah tidak mau dan terus menerus bermain. Nah Bunda harus tahu ini 6 penyebabnya sehingga bisa mengatasi masalah ini.
Sekitar 4 bulan ke belakang, anak-anak tidak lagi belajar dengan tatap muka secara langsung, melainkan belajar secara daring dari rumah.
Kebijakan ini dilakukan sebagai solusi agar anak dapat tetap bersekolah tanpa khawatir bahaya virus corona.
Namun, di sisi lain ternyata ini juga membawa dampak negatif bagi antusiasme anak dalam belajar. Bunda pasti sering melihat anak-anak tampak malas saat belajar daring dari rumah.
Anak malas belajar sebenarnya dipengaruhi oleh berbagai faktor. Oleh sebab itu, orangtua sebaiknya tidak langsung marah atau menyalahkan anak saat mereka malas belajar.
Penting bagi orangtua untuk mengidentifikasi akar masalah dan solusi yang tepat atas masalah tersebut.
Berikut adalah 5 penyebab mengapa anak malas belajar:
1. Beban sekolah yang terlalu banyak
Meskipun berada di rumah, aktivitas sekolah online tidak dapat disebut mudah. Sebab faktanya, anak-anak perlu belajar 6-7 mata pelajaran setiap hari sejak pagi hingga sore hari.
Sebagian sekolah ada juga yang dikurangi menjadi 2-3 pelajaran saja per harinya. Semua dikembalikan ke pihak sekolah masing-masing.
Waktu belajar secara online juga belum termasuk dengan tugas seperti pekerjaan rumah dan ulangan yang perlu dipersiapkan sebelum sekolah lagi di esok hari.
Dengan banyaknya beban yang diterima siswa, hal ini bisa membuat tekanan bagi anak dan membuatnya malas untuk belajar.
Tak jarang tuntutan sekolah ini menjadi beban dan tekanan tersendiri bagi anak.
Solusi
Orangtua perlu menyediakan waktu yang berkualitas untuk menghabiskan waktu dengan anak melakukan berbagai aktivitas seperti ngobrol dan main game.
Perlu diingat, sebaiknya orang tua tidap perlu selalu menuntut anak untuk bisa memperoleh nilai yang baik di semua mata pelajaran.
Sebab, nilai yang bagus bukanlah satu-satunya prestasi yang bisa dicapai anak.
2. Anak Tidak Memiliki Minat pada Bidang Akademis
Anak-anak memiliki minat yang berebeda-beda, ada beberapa anak yang lebih tertarik pada bidang non akademis. Sehingga membuat sang anak menjadi malas untuk asah kecerdasannya di bidang akademis.
Dan ketahui hal itu bukah hal yang salah, dan bukan menjadi masalah. Orangtua dapat mulai mencari arah minat dan potensi anak.
Solusi
Jika kamu sudah menemukannya, kembangkanlah hal itu. Berikan motivasi, dukungan dan dampingan pada anak saat berjuang mengembangkan minat.
Bisa dengan mengikutkan les atau kursus pada bidang yang diminatinya. Atau membelikan peralatan untuk menunjang latihannya.
Misal anak suka bermain basket, belikan saja bola basket dan ring basket yang bisa di pasang di area taman di rumah dan lainnya. Atau bisa ajak ke lapangan basket. Tapi sebelumnya pastikan tetap patuhi protokol kesehatan.
3. Gaya Mengajar Guru
Setiap anak memiliki cara belajar yang berbeda-beda. Ada anak yang suka belajar dengan melihat, mendengarkan dan juga bergerak.
Ada yang senang dengan membaca buku, mendengar cerita atau praktik langsung. Sayangnya guru atau sistem belajar tidak dapat memenuhi kebutuhan tipe belajar yang berbeda.
Apalagi ditambah dengan keterbatasan media seperti saat ini, guru hanya bisa mengajar dengan tipe ceramah. Hal ini jelas tidak dapat menjangkau cara belajar anak melalui membaca buku dan praktik langsung.
Solusi
Orangtua dapat menemani dan menyesuaikannya cara belajar anak. Jika anak senang membaca buku, orangtua dapat membelikannya berbagai buku pengetahuan.
Berbeda, jika anak lebih suka belajar melalui gerak dan praktik langsung. Orangtua bisa mengajak anak-anak untuk membuat sesuatu, bermain peran dan lainnya.
4. Terlalu Dimanja
Orang tua memiliki rasa cinta yang besar terhadap anak-anaknya. Ini membuat mereka tak tega jika melihat anak dalam masalah. Maka tak jarang ada orangtua yang selalu membantu anak mengatasi masalahnya.
Salah satunya dalam masalah belajar di sekolah. Tak jarang orang tua ikut bantu kerjakan tugas sang anak, bukan membimbing tapi mengerjakannya langsung.
Hal itu jelas bukan cara yang baik, lama-kelamaan ini membuat anak bergantung dengan orangtua dan membuatnya malas. Ia akan merasa selalu memiliki orangtua yang akan memenuhi semua kebutuhannya, dan ini bukanlah mindset yang tepat.
Solusi
Orang tua harus berhenti memanjakan anak. Berikan ia tantangan, motivasi, dan dukungan kepada mereka. Biasakan anak untuk ikut membantumu membersihkan rumah, mencuci piring, merapikan kamar tidur dan kerjakan PR sendiri.
5. Kurang Perhatian dari Orang Tua
Perhatian orangtua ternyata memiliki peran penting dalam proses pendidikan yang baik. Perhatianmu yang dibutuhkan anak bukan hanya secara fisik, tapi emosional dan batin.
Meskipun orantua selalu di rumah, tentu belum cukup buat sang anak.
Solusi
Orangtua perlu menyisihkan waktu mengajak anak berbicara, tanyakan apa yang ia rasakan dan masalah yang dihadapi sepanjang hari.
Termasuk masalah terkait belajar online yang dilakukannya. Dengan melakukannya anak tentu akan merasa dipahami dan diperhatikan. Serta ortu memahami lebih dalam tentang anak.
Melalui pemahaman itu, orangtua dapat mengetahui akar masalah dan solusi terbaik saat anak malas.
6. Suasana rumah yang berbeda dengan sekolah
Suasana rumah dan sekolah tentu sangat berbeda jauh. Mungkin ketika berada di rumah anak merasa memperoleh suasana yang bising dan berisik, berbeda dengan sekolah yang sangat tertib dan juga tenang.
Untuk itu, orangtua perlu menyesuaikan suasana di rumah dengan kebutuhan belajar anak saat di rumah.
Solusi
Buatlah rumah senyaman mungkin baginya untuk belajar. Bila perlu anak tetap mandi pagi sebelum memulai kelas online sehingga merasa segar.
Hindarkan hal-hal yang dapat menganggu proses belajarnya selama di rumah, seperti mematikan televisi atau radio sekiranya bisa mengganggu belajar anak.
Dan jangan lupa siapkan keperluan belajar anak, seperti pensil, buku, gagdet dan juga kuota internet.
Itu dia 6 penyebab anak malas belajar dan cara mengatasinya. Dalam kegiatan belajar di rumah, orang tua memiliki peranan yang sangat penting.
Oleh sebab itu, jangan sampai orang tua mengabaikan perannya dan lakukan pendampingan saat anak sedang belajar.