Benarkah Durhaka pada Orang Tua Dapat Karma 7 Turunan? Ini Penjelasan Buya Yahya

  • Share

Buya Yahya beri penjelasan tentang benarkah seseorang akan mengalami karma 7 turunan akibat durhaka pada orang tua.

Seorang jamaah bertanya kepada Buya Yahya tentang dosa anak yang durhaka kepada orang tua.

Kepada Buya Yahya jamaah itu bertanya, apakah benar bila durhaka pada kedua orang tua akan mendapatkan karma selama 7 turunan?

“Durhakanya anak pada orang tua apakah mendapat karma tujuh turunan? Dan anak ketika sesudah taubat, apa sial tersebut akan berhenti?” tanya jamaah itu kepada Buya Yahya.

Buya Yahya lalu menjelaskan tentang hal ini.

Dikutip dari kanal YouTube Al-Bahjah TV pada Selasa 31 Mei 2022, Buya Yahya menjawab pertanyaan dari jamaah tentang dosa durhaka anak pada orang tua.

Buya Yahya menjelaskan, dosa durhaka kepada orang tua adalah dosa yang sangat besar.

“Dosa kepada orang tua adalah luar biasa besar dosanya,” jelas Buya Yahya menjelaskan.

Namun, yang perlu diingat kata Buya Yahya, bahwa Allah SWT Maha Pengampun.

Buya Yahya menyarankan supaya lekas bertaubat kepada Allah SWT jika sudah berbuat dosa.

“Tapi ingat, pintu maaf selalu Allah buka. Bertaubat sangat mudah, taubat dari hati, bukan basa-basi lagi,” kata Buya Yahya.

Terkait pertanyaan dari jamaah tadi, Buya Yahya menyebut bahwa dosa kepada orang tua tidak akan sampai 7 turunan.

“Enggak ada dosa sampai tujuh turunan. Yang jelas durhaka pada orang tua luar biasa besar dosanya,” ujar Buya Yahya.

“Segera bertaubat. Sebelum Allah mendatangkan musibah,” imbuh Buya Yahya.

Buya Yahya lalu dengan tegas mengatakan, di dalam Islam tidak mengenal dengan namanya karma.

“Tidak ada karma dalam Islam. Bahasa karma adalah bukan bahasa dalam akidah kita.”

“Ada seseorang melakukan dosa hari ini, sore taubat, selesai. Enggak harus ada karma,” katanya.

Buya Yahya berpesan untuk selalu bersikap lembut kepada orang tua.

Karena menurut Buya Yahya, besikap lembut pada orang tua lebih baik daripada berjihad.

“Mulai dari lisan kita, cara bertutur kata, bahkan dikatakan bahwa seorang anak berbicara kepada ibundanya kemudian ia mendekatkan mulutnya ke telinga ibundanya, sehingga ibundanya tidak perlu melongok kepalanya, maka itu lebih bagus daripada jihad di jalan Allah,” ujar Buya Yahya.

“Lembutlah pada kedua orang tua,” imbuhnya.

Buya Yahya juga berpesan untuk jangan menunda taubat kepada Allah SWT.

“Karena Allah SWT akan menerima taubat seorang hamba, selagi nyawa belum sampai tenggorokan, dan kedua, selagi matahari masih terbit dari timur, kalau matahari sudah terbit dari barat, taubat tidak diterima. Maka bertaubatlah,” ucap Buya Yahya berpesan.***

Artikel asli : pikiran-rakyat.com

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *