Doa merupakan amalan yang diajarkan Rasulullah kepada umatnya dan semesta alam.
Doa menjadi senjata ampuh agar mendapat pertolongan Allah.
Adapun berdoa adalah sebuah aktivitas umum yang sering di lakukan oleh semua orang dalam berbagai keadaan baik itu ketika dia terpuruk atau ketika berada dalam keadaan senang.
Dalam Islam, ketika seseorang melakukan suatu dosa atau tergelincir dalam lubang kemaksiatan, Allah SWT memberikan kesempatan untuk bertobat.
Bertobat menjadi cara manusia untuk bisa kembali ke jalan yang lurus.
Tobat adalah sarana untuk menghapus dosa-dosa. Allah akan memberikan ampunan-Nya selama kita memintanya.
Allah Maha Pemaaf. Hanya Dia yang mampu memberikan ampunan sehingga kita lepas dari segala dosa.
Karena kehidupan kita tak bisa lepas dari dosa, maka rutinkan membaca doa ini agar diampuni Allah.
Rasulullah SAW bersabda: “Setiap bani Adam berbuat dosa dan sebaik-baik orang yang berbuat dosa adalah yang bertaubat.”
Cara bertobat adalah dengan berusaha untuk tidak mengulangi kesalahan lagi, memperbanyak ibadah, dan membaca doa taubat.
Doa Penghapus Dosa
للَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ لك بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ
Allahumma anta rabbi la ilaha illa anta, khalaqtani wa ana abduka wa ana ‘ala ahdika wa wa’dika mastatha’tu, a’udzu bika min syarri ma shana’tu, abu’u laka bini’matika ‘alayya wa abu’u bidzanbi faghfirli fa innahu laa yaghfirudz dzunuba illa anta.
Artinya: ” Ya Allah, Engkau adalah lah Tuhanku, tiada tuhan selain Engkau yang telah menciptakan aku. Aku adalah hamba Mu dan aku berada di atas sumpahku dan janjiku pada-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan yang aku lakukan. Aku mengakui atas nikmat yang Engkau berikan kepadaku dan aku mengakui dosa (yang aku perbuat). Maka, maafkanlah aku. Sesungguhnya tidak ada yang bisa mengampuni dosa-dosa selain Engkau.”
Selain itu, terdapat juga amalan untuk menghapus dosa – dosa.
Terkait amalan untuk menghapus dosa, Ustadz Adi Hidayat dari kanal YouTube Adi Hidayat Official berjudul ‘Amalan penghapus dosa terampuh, yaitu istighfar, mengikuti sunah nabi dan taubat.
Perintah memperbanyak istighfar menjadi suatu amalan untuk menghapus dosa, sudah dijelaskan dalam Al Qur’an.
“Dan pada akhir malam mereka memohon ampunan (kepada Allah)” Qs Az Zariyat ayat 18.
Selain itu, menurut Ustadz Adi Hidayat dengan mengikuti sunah Nabi maka Allah akan menghapuskan dosa hambanya.
Adapun amalan selanjutnya yang dapat menghapus dosa yaitu meminta ampunan dan taubat kepada Allah
Ustadz Adi Hidayat juga mengatakan apabila mendapat sentuhan dalam hati ingin berubah.
Maka cepatlah ambil karena itu tanda dari Allah, agar seorang itu berubah dan perubahan itu akan langsung dibimbing oleh Allah. Dosa – dosa yang dihapus oleh Allah akan bersih dan habis, bahkan ada diantaranya yang masuk surga tanpa hisab. Sedangkan kata Ustadz Adi Hidayat ciri orang yang taubatnya diterima, maka ia akan dijaga oleh Allah dari perbuatan dosa.
Selain doa dan amalan di atas, terdapat doa taubat lainnya yang bisa kita baca, yang juga dikutip dari berbagai sumber:
1. Doa taubat Nabi Adam AS
Kisah Nabi Adam AS yang melanggar perintah Allah SWT karena terhasut rayuan iblis tentu sudah kita ketahui sebelumnya.
Karena perbuatannya itu, Nabi Adam AS menyadari kesalahannya, memohon ampun kepada Allah SWT dan bertaubat.
Saat bertaubat, doa yang dibaca oleh Nabi Adam AS adalah sebagai berikut.
قَالَا رَبَّنَا ظَلَمْنَآ اَنْفُسَنَا وَاِنْ لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ
Qālā rabbanā ẓalamnā anfusana wa il lam tagfir lanā wa tar-ḥamnā lanakụnanna minal-khāsirīn.
Artinya: “Keduanya berkata, “Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.”
2. Doa taubat Nabi Yunus AS
Nabi Yunus AS pernah melakukan kesalahan, yakni tidak sabar dan meninggalkan kaumnya yang tidak mau diajak memeluk agama Allah SWT.
Ia pun mendapat teguran dari Allah SWT dan segera bertaubat.
Doa yang dibaca Nabi Yunus AS saat bertaubat tercantum dalam Alquran Surat Al-Anbiya ayat 87 yang berbunyi sebagai berikut.
وَذَا النُّوْنِ اِذْ ذَّهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ اَنْ لَّنْ نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادٰى فِى الظُّلُمٰتِ اَنْ لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ ۚ
Wa żan-nụni iż żahaba mugāḍiban fa ẓanna al lan naqdira ‘alaihi fa nādā fiẓ-ẓulumāti al lā ilāha illā anta sub-ḥānaka innī kuntu minaẓ-ẓālimīn.
Artinya: “Dan (ingatlah kisah) Zun Nun (Yunus), ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya, maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap, ‘Tidak ada Tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim.'” (QS. Al-Anbiya: 87)
3. Doa taubat yang diajarkan Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad SAW pernah diminta oleh Abu Bakar Ash-Shiddiq untuk mengajarinya doa taubat.
Doa tersebut akhirnya dibaca selepas salat oleh Abu Bakar Ash-Shiddiq.
Doa taubat yang diajarkan Nabi Muhammad SAW adalah sebagai berikut.
اللَّهُمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْمًا كَثِيرًا، وَلاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ فَاغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ، وَارْحَمْنِي، إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Allahumma innii zholamtu nafsii zhulman katsiiran wa laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta faghfirlii maghfiratan min ‘indika warhamnii innaka antal ghafuurur rahiim.
Artinya: “Ya Allah, sungguh aku telah menzhalimi diriku sendiri dengan kezhaliman yang banyak, sedangkan tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau. Maka itu ampunilah aku dengan suatu pengampunan dari sisi-Mu, dan rahmatilah aku. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Terkait dengan dosa, di dalam Surat Az-Zumar Allah ampuni semua dosa, meski termasuk dosa membunuh dan berzina kecuali dosa syirik.
Allah mengampuni dosa-dosa hambanya karena sesungguhnya Allah yang mengetahui segala rahasia dan alasan, baik yang diungkapkan maupun yang disembunyikan.
Allah menyediakan jalan pertaubatan dan hijrah kepada setiap pendosa, termasuk dosa besar dan keji seperti termasuk di dalamnya membunuh mau pun berzina.
Dalam hadis riwayat Muslim, dari Ibnu Mas’ud RA yang bertanya kepada Rasulullah Muhammad SAW.
“Dosa manakah yang lebih besar?
Nabi SAW menjawab, Kamu menjadikan sekutu bagi Allah padahal Dia telah menciptakanmu.
Ibnu Mas’ud bertanya kembali. Lalu apa? Nabi SAW menjawab, Kamu membunuh anakmu karena khawatir ia makan bersamamu.
Ibnu Mas’ud bertanya, Lalu apa? Nabi SAW menjawab, Kamu berzina dengan isteri tetanggamu.
Namun, Allah tidak memaafkan dosa syirik hambanya yang mati dalam keadaan menyekutukan atau menduakanNya dengan tuhan-tuhan dan sesembahan lain.
Firman Allah dalam Surah Az Zumar 53:
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ (53)
وَأَنِيبُوا إِلَى رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنْصَرُونَ (54)
Artinya : Katakanlah, Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepadaNya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi). (QS. Az Zumar: 53-54).
Allah tidak mengampuni Dosa Syirik
Firman Allah SWT: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa asyirik dan Dia mengampuni segala dosa yang selain (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendakiNya. barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa besar. (Surah An Nisa’ : 48).
Rasulullah SAW bersabda, “Allah brefirman; “Hai hambaKu, selama engkau menyembahku dan mengharapKu, maka Aku mengampuni apa yang datang daripadamu. Hai hambaku jika kau tidak bersyirik kepadaKu aku akan menemuimu dengan sebanyak itu pengampunan. (Diriwayatkan oleh Ahmad dari Abu Dzarr).
Sabdanya Rasulullah lagi, “Tiada seorang hamba mengucapkan, “Lailaha Illahllhu” lalu mati mengucapkannya melainkan ia masuk syurga”
Bertanya Abu Dzar, Walaupun berzina dan mencuri?
Beliau menjawab, “Walaupun berzina dan mencuri”
Persoalan, pertanyaan dan jawaban ini berulang tiga kali antara beliau dan Abu Dzar, yang akhirnya ditambah oleh Rasulullah SAW dengan kata-kata, “Walaupun tidak disukai oleh Abu Dzar, Maka keluarlah Abu Dzar dari tempat Rasulullah SAW sambil mengulang-ulangi kata Rasulullah yang mengenai dirinya. Dan demikian seterusnya tiap kali ia meriwayatkan hadis ini, tidak lupa membubuhinya dengan kata-kata Rasulullah terakhir itu.
Diriwayatkan oleh Abu ya’la dari Jabir, bahwa Rasulullah SAW bersabda : Pintu maghfirah Allah atas hambanya selalu terbuka selama belum tertutup oleh dinding.
Bertanya seorang, apakah dinding itu Ya Rasululah?”
“yaitu, syirik kepada Allah,” jawab Rasulullah
Sabdanya lagi : Barangsiapa mengetahui bahwa Aku (Allah) berkuasa mengampuni segala dosa, Aku (Allah) ampunilah dosa-dosa dan tidak peduli selama ia tidak bersyirik kepadaKU.
Sungguh Dialah Yang Maha pengampun lagi Maha penyayang. Seorang lelaki bertanya, “Bagaimana dengan syirik Ya Rasulullah?. Beliau enggan menjawab, hanya membaca ayat 48 Surat An Nisa.
Artikel asli : tribunnews.com