Akibat kecelakaan itu ia tergigit lidahnya ditambah lagi dengan dagunya yang terbentur pada kemudi mobil hingga mengakibatkan lidahnya terputus.
Ketika dalam perjalanan ke rumah sakit, ia menjerit kesakitan dan tiba tiba kata-kata tinggi yang di ucapkan kepada ibunya terngiang-ngiang di telinga. Dia teringat kembali dengan semua yang dia ucapkan.
Selama di rumah sakit hatinya mulai merasa bersalah, kini ia tidak mampu makan dan minum, apalagi untuk berbicara memohon maaf dan minta ampun.
Ibunya yang datang melihatnya, memanggil si anak namun tidak bisa menjawab. Hanya linangan air mata yang keluar sebagai jawaban dan ia pun mengulurkan sehelai kertas yang bertulisan
“Sakit lidahku terputus tidak sesakit hatimu ibu. Maafkan aku anakmu, aku berjanji akan membayar kesalahanku pada ibu. wassalam anakmu.”
Si ibu kemudian terus memeluk anaknya dengan penuh kasih sayang.
Kisah ini diceritakan oleh seorang ustaz dalam sebuah ceramah agama bertajuk ‘dosa berkata ah ke ibu’ yang dihadiri oleh penulis eberita.org.
Wallahu’alam… Semoga kisah ini menjadi pelajaran bagi semuanya.
Sumber: dream.co.id