Semoga kita senantiasa diberikan hidayah dan terhindar dari perbuatan yang bisa mendatangkan murka Allah.
Perbedaan Kondisi Jenazah Orang Beriman & Ahli Maksiat saat akan Dikubur
Bagaimana perbedaan kondisi jenazah orang beriman dan ahli maksiat saat akan dikuburkan? Berikut ini penjelasan Buya Yahya.
Salah satu misteri yang tidak ada seorang pun yang tahu ialah kematian.
Saking rahasianya, umat manusia harus mempersiapkan bekal untuk hidup kekal abadi di akhirat nanti.
Maka dari itu, setiap manusia berlomba-lomba dalam kebajikan agar saat meninggal dunia membawa bekal yang bisa menolong di akhirat.
Terkait kematian yakni manusia yang tidak bernyawa akan menjadi jenazah.
Adapun fase setelah kematian, manusia tinggal mempersiapkan diri apakah akan menjadi penghuni surga atau neraka.
Bahkan gambaran tentang surga dan neraka akan langsung tampak begitu ruh telah tercabut dari raga.
Lantas, bagaimana perbedaan antara jenazah orang beriman dan ahli maksiat ketika hendak dikuburkan?
Berikut ini penjelasan Buya Yahya yang dibagikan melalui kanal YouTube Al-Bahjah TV.
Dalam kajiannya, Buya Yahya menyampaikan mengenai 2 keadaan.
Yakni keadaan jenazah orang beriman dan jenazah orang yang ahli maksiat.
“Di saat jenazah itu diletakkan, disiapkan untuk dibawa ke kuburan. Kemudian dibawa oleh orang-orang ke kuburan,” kata Buya Yahya.
“Jika itu jenazah yang baik, mereka berkata, jenazah tersebut berkata cepetkan aku, cepetkan aku,” ungkapnya.
Lebih lanjut Buya Yahya menjelaskan, mengapa jenazah tersebut ingin cepat-cepat dimasukkan ke liang lahat, karena malaikat telah menunggunya untuk diberikan kenikmatan.
“Karena ahli iman, ahli surga itu ternyata mulai dari di saat malaikat Izrail dateng akan mencabut nyawanya, sudah ditunjukkan surgamu,” tutur beliau.
“Sehingga disunnahkan kalau ada mayat itu dipercepat jangan lama-lama. Sebab kalau dia ahli surga, dia ingin cepet untuk menikmati nikmat,” kata Buya Yahya.
Keadaan ini berbeda dengan seseorang yang ahli maksiat.
Menurut Buya Yahya, gambaran neraka yang mengerikan bahkan sudah diperlihatkan padanya saat malaikat akan mencabut nyawanya.
“Jika itu mayat yang tidak baik, naudzubillah ahli maksiat atau orang yang tidak punya iman. Ngomong tuh celaka-celaka,” kata beliau.
Buya Yahya menjelaskan lagi, jenazah ahli maksiat tersebut mengatakan celaka, karena ia paham bahwa ada siksaan yang telah menunggunya di alam kubur.
Itulah perbedaan keadaan jenazah orang beriman dan ahli maksiat.
Semoga kita dihindarkan dari perbuatan yang bisa menyulitkan ketika sakaratul maut tiba.
Artikel asli : tribunnews.com
Responses (3)