Kemudian Rasulullah kembali bersabda ke Abu Ubaidah. Teman dekat ini namanya asli Amir bin Abdullah bin Jarrah Al-Fihry Al-Quraiys, lebih dikenali dengan Abu Ubaidah bin Jarrah. Mukanya selalu berseri, matanya berkilau, ramah ke seluruh orang, hingga mereka simpati padanya. Dari sisi karakternya yang kurang kuat halus, ia benar-benar tawadhu dan pemalu. Tetapi jika hadapi satu masalah penting, dia benar-benar cekatan seperti singa jantan.
Rasulullah bersabda padanya. “Wahai Abu Ubaidah. Beberapa orang Bani Israil sudah membunuh 43 Nabi pada sebuah saat dalam permulaan siang hari, karena itu bangkitlah 170 orang lelaki dari kelompok Bani Israil yang lakukan amar ma’ruf nahi mungkar pada beberapa orang yang membunuh beberapa Nabi. Lantas Bani Israil membunuh mereka yang lakukan amar ma’ruf nahi mungkar itu di penghunjung siang hari itu , mereka beberapa orang yang disebut Allah dalam ayat ini.
Lalu, bagaimana dengan keadaan sekarang ini saat beberapa Nabi telah tidak ada, silahkan kita saksikan hadis lain, jika perlakuan membunuh aktor kebenaran, menampik kebenaran atau bahkan juga membabat mereka yang ber amar ma’ruf nahi mungkar dengan apa saja ialah perlakuan yang tinggi hati. Nabi mengatakan dalam hadis mengenai Congkak (tinggi hati) yakni orang yang melawan kasus hak (kebenaran) dan menyepelekan seseorang.
Di jaman sekarang ini, kita menjumpai beberapa orang yang tidak berani kembali mengumandangkan kebenaran, bisa saja pemicunya karena takut turut serta pada kondisi yang susah sekarang ini. Seakan kebenaran jadi barang sangat jarang, bahkan juga perlakuan konyol dipertontonkan secara terbuka.
Manfaatkan semua kemampuan untuk bekerjasama memendam kebenaran termasuk juga sisi dari kesombongan karena dia tutupi kebenaran. Apabila sudah begitu, ke mana perginya tindakan baik kita sejauh ini.
Apa kita ingin jadi orang yang amalnya percuma atau kelompok yang disiksa di akhirat? Pasti tidak, seluruh orang inginkan kebahagiaan baik di dunia atau di akhirat. Orang yang Amalnya akan Habis
Mudah-mudahan Allah membuat perlindungan kita, memberinya hidayah dan taufik-Nya supaya tidak terhitung kelompok orang yang tidak untung.
Wallahu A’lam