Kelak Di Akhirat Orang ini Amalnya Akan Habis dan Merasakan Siksa Pedih

  • Share
Kelak Di Akhirat Orang ini Amalnya Akan Habis dan Merasakan Siksa Pedih

‘Orang yang Amalnya akan Habis’.Pada intinya manusia tentu menyenangi tindakan baik, suka mendapatkan perlakuan baik dan senang dengan amal baik. Secara singkat seluruh orang tentu inginkan kebaikan baik di dunia atau di akhirat.

Lalu, bagaimana jiak semua amal baik yang kita kerjakan mendadak musnah dan malah dibalas dengan siksa yang pedih? Dalam istilah syariat, semua kebaikan yang kita kerjakan dikatakan amal saleh. Tapi, terlintaskah oleh kita, bila semua pahala amal saleh kita musnah pahalanya tidak ada faedah, dan berbuntut mendapatkan siksaan pedih di pengadilan akhirat.

Silahkan kita baca firman Allah ini. Mudah-mudahan ini jadi pelajaran bernilai buat kita.

Dalam Surah Ali Imran Ayat 21-22 Allah merekam beberapa orang yang pahala amalnya musnah dan disiksa dengan pedih bahkan juga tidak mendapat penolong sama sekalipun.

.اِنَّ الَّذِيْنَ يَكْفُرُوْنَ بِاٰيٰتِ اللّٰهِ وَيَقْتُلُوْنَ النَّبِيّٖنَ بِغَيْرِحَقٍّۖ وَّيَقْتُلُوْنَ الَّذِيْنَ يَأْمُرُوْنَ بِالْقِسْطِ مِنَ النَّاسِۙ فَبَشِّرْهُمْ بِعَذَابٍ اَلِيْمٍ

“Sesungguhnya beberapa orang yang memungkiri ayat-ayat Allah dan membunuh beberapa Nabi tanpa hak (alasan yang betul) dan membunuh beberapa orang yang menyuruh manusia melakukan perbuatan adil, sampaikanlah ke mereka berita bahagia yakni hukuman yang pedih.”

.اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ حَبِطَتْ اَعْمَالُهُمْ فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ ۖ وَمَا لَهُمْ مِّنْ نّٰصِرِيْنَ

“Mereka itu beberapa orang yang percuma kerjanya di dunia dan di akhirat, dan mereka tidak mendapat penolong.”

Siapa sebenarnya mereka-mereka ini? Dalam sebuah hadits disebut, “Saat seorang menanyakan ke Rasulullah. “Wahai Rasulullah, siapakah orangnya yang paling keras mendapat hukuman pada hari Kiamat kelak?” Nabi menjawab: ‘Seorang lelaki yang membunuh seorang Nabi atau orang yang memerintah ke kebijakan dan larang kemungkaran. Lantas Nabi membaca ayat Ali Imran ayat 21 itu.

Kemudian Rasulullah kembali bersabda ke Abu Ubaidah. Teman dekat ini namanya asli Amir bin Abdullah bin Jarrah Al-Fihry Al-Quraiys, lebih dikenali dengan Abu Ubaidah bin Jarrah. Mukanya selalu berseri, matanya berkilau, ramah ke seluruh orang, hingga mereka simpati padanya. Dari sisi karakternya yang kurang kuat halus, ia benar-benar tawadhu dan pemalu. Tetapi jika hadapi satu masalah penting, dia benar-benar cekatan seperti singa jantan.

Rasulullah bersabda padanya. “Wahai Abu Ubaidah. Beberapa orang Bani Israil sudah membunuh 43 Nabi pada sebuah saat dalam permulaan siang hari, karena itu bangkitlah 170 orang lelaki dari kelompok Bani Israil yang lakukan amar ma’ruf nahi mungkar pada beberapa orang yang membunuh beberapa Nabi. Lantas Bani Israil membunuh mereka yang lakukan amar ma’ruf nahi mungkar itu di penghunjung siang hari itu , mereka beberapa orang yang disebut Allah dalam ayat ini.

Lalu, bagaimana dengan keadaan sekarang ini saat beberapa Nabi telah tidak ada, silahkan kita saksikan hadis lain, jika perlakuan membunuh aktor kebenaran, menampik kebenaran atau bahkan juga membabat mereka yang ber amar ma’ruf nahi mungkar dengan apa saja ialah perlakuan yang tinggi hati. Nabi mengatakan dalam hadis mengenai Congkak (tinggi hati) yakni orang yang melawan kasus hak (kebenaran) dan menyepelekan seseorang.

Di jaman sekarang ini, kita menjumpai beberapa orang yang tidak berani kembali mengumandangkan kebenaran, bisa saja pemicunya karena takut turut serta pada kondisi yang susah sekarang ini. Seakan kebenaran jadi barang sangat jarang, bahkan juga perlakuan konyol dipertontonkan secara terbuka.

Manfaatkan semua kemampuan untuk bekerjasama memendam kebenaran termasuk juga sisi dari kesombongan karena dia tutupi kebenaran. Apabila sudah begitu, ke mana perginya tindakan baik kita sejauh ini.

Apa kita ingin jadi orang yang amalnya percuma atau kelompok yang disiksa di akhirat? Pasti tidak, seluruh orang inginkan kebahagiaan baik di dunia atau di akhirat. Orang yang Amalnya akan Habis

Mudah-mudahan Allah membuat perlindungan kita, memberinya hidayah dan taufik-Nya supaya tidak terhitung kelompok orang yang tidak untung.

Wallahu A’lam

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *