Penjelasan Buya Yahya Mengenai Hukum Tahlilan. Dalam Ceramahnya Buya Yahya menjelaskan tentang hukum tahlilan 3, 7, 40 dan 100 hari untuk orang meninggal.
Sampai saat ini tahlilan 3, 7, 40 dan 100 hari itu masih menjadi kebiasaan umat muslim di Indonesia, sehingga timbul pertanyaan yang ditanyakan oleh seseorang kepada Buya Yahya dalam ceramahnya yang dikutip dari saluran YouTube Buya Yahya pada tanggal 13 Desember 2020.
Salah seorang penanya bertanya pada Buya Yahya tentang hukum tahlilan 3, 7, 40 dan 100 hari untuk orang meninggal.
Tahlil dalam bahasa fiqih adalah menghadiahkan pahala, membaca Qur’an, berzikir untuk menghadiahkan pahala untuk orang meninggal dunia.
“Menghadiahkan pahala bukanlah sesuatu yang batil, hanya bermasalah nyampe atau tidak nyampe, bukan bid’ah atau bid’ah,” jawab Buya Yahya.
“Kemudian adapun caranya bebas, orang bisa membuat cara masing-masing, untuk dihadiahkan kepada orang meninggal sah, kalau anda pengen satu Qur’an hatam boleh,” tambah Buya.
Intinya itu amal baik yang kita hadiahkan untuk orang meninggal dunia.Dan harinya bebas, lalu bagaimana jika ada kesamaan dengan agama lain? Tidak semua kesamaan itu meniru.